"Meski dalam pengasuhan orang tua atau keluarga tidak semua mendapatkan pengasuhan yang terbaik," kata Susanto diskusi daring, Rabu, 17 Juni 2020.
Ia melanjutkan masih banyak pula anak yang menjadi korban kekerasan, atau eksploitasi seperti human trafficking atau perdagangan manusia. Ironisnya, pelakunya tak jarang merupakan keluarga atau orang terdekat.
"Ada di (kasus) trafficking pelakunya bukan orang lain, di beberapa kasus justru orang terdekat," teranganya.
Baca: Bapak Penjaga Hutan UGM, Anak Kuliah S3 di Jepang
Masalah lainnya, sejumlah anak masih diadopsi atau ditipkan di lembaga alternatif, tetapi tidak megikuti prosedur yang ada. Selain itu, pemalsuan akta kelahiran, dan tidak adanya dokumen hukum yang kuat ketika menitipkan anak pada keluarga lain atau sebuah lembaga juga masih terjadi.
Kasus bayi dibuang atau ditelantarkan di satu lembaga pengasuhan, kata dia, juga menjadi masalah serius.
"Tidak semua anak yang diasuh oleh panti mendapatkan legalitas yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, karena yang membawa anak ke panti asuhan tidak dilengkapi dokumen resmi. Ini catatan besar kami,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News