Komisioner KPAI.  Foto: Medcom.id / Muhammad Syahrul Ramadhan
Komisioner KPAI. Foto: Medcom.id / Muhammad Syahrul Ramadhan

KPAI Dorong Satu Sekolah Punya Satu Psikolog

Muhammad Syahrul Ramadhan • 30 Januari 2020 14:40
Jakarta:  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong setiap sekolah negeri di Jakarta mempunyai satu psikolog.  Nantinya psikolog ini akan membantu tugas guru Bimbingan Konseling (BK) untuk menangani siswa di sekolah.
 
Usulan ini disampaikan Komisioner KPAI bidang pendidikan, Retno Listyarti merespons kasus bunuh diri yang dilakukan siswi SMP di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.  Retno mengatakan, Jakarta mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk menyediakan satu sekolah satu psikolog.
 
Untuk psikolognya sendiri dianjurkan berlatar belakang psikolog pendidikan.  "Khusus DKI, KPAI dengan APBD yang besar, memiliki satu psikolog untuk satu sekolah sehingga mampu membantu anak-anak maupun guru," kata Retno dalam konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.

Selain itu, menurut Retno dengan kompetensi yang dimiliki psikolog bisa mengenali potensi, membangun rasa percaya diri anak, membangun ketangguhan, dan kekuatan anak.
 
"Membantu anak belajar kalau kesulitan.  Membantu guru kalau kesulitan komunikasi dengan anak.  Kesehatan mental anak juga harus menjadi perhatian," imbu Retno.
 
Lebih lanjut Retno mengungkapkan, bahwa dengan adanya psikolog ini beban guru BK diharapkan dapat berkurang. Sebab selama ini satu guru BK harus mengurus setidaknya 150 murid, dan itu bukan hanya mengurus soal kesulitan siswa belajar, ataupun permaslahan di sekolah.
 
"Menjadi penengah. Guru BK kerap cerita ke saya pusing dengan mendamaikan orang tua dengan pihak sekolah, karena ada masalah anak ini beda kondisinya, kerap jadi masalah. Punya persinggungan dengan mendidik, membantu guru BK, semua guru, wali kelas mendeteksi anak dengan permasalahan, yang dibawa dari rumah, atau yang dihadapi sekolah," terangnya.
 
Retno juga menambahkan, jika memang Pemerintah Jakarta belum mampu menyediakan untuk semua jenjang, paling tidak semua SD Negeri bisa diprioritaskan memiliki satu psikolog. Pasalnya di jenjang SD tidak ada guru BK.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan