"Kasus meninggalnya SN yang saat ini masih diduga bunuh diri merupakan alarm bagi kita semua baik itu orang tua, guru dan lingkungan sebaya untuk lebih memperhatikan buah hati dan anak-anak di sekeliling kita," ujar Bintang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 20 Januari 2020.
Siswi SN adalah satu dari 80 juta lebih generasi bangsa ini, kata Bintang, dan saat ini Indonesia kembali berduka dengan kepergiannya, yang ironisnya terjadi di dalam sekolah. "Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tegar," ucapnya.
Kasus meninggalnya SN mendapat perhatian besar dari masyarakat dan menjadi pembicaraan di media sosial, setelah beredar isu SN adalah korban perundungan teman-teman sekolahnya.
Menanggapi hal itu, Bintang mengimbau masyarakat agar memberi waktu dan kesempatan kepada aparat kepolisian. "Kita serahkan dan mendukung proses penyelidikan kepada aparat
kepolisian untuk bisa memastikan penyebab dari meninggalnya korban," katanya.
Masyarakat juga kami minta tidak terburu-buru memberikan opini tunggal, bahwa penyebab meninggalnya karena perundungan setelah beredar ungkapan keluarga korban di grup Whatsapp dan media sosial. "Berikan kesempatan aparat kepolisan mengumpulkan keterangan dari para saksi," kata Bintang.
Bintang akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan akan menindaklanjuti dengan kebijakan perlindungan anak setelah ada pernyataan resmi penyebab kematian SN dari pihak Polres Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News