Dihari pertama dihadiri pembicara dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan syariah (KNEKS), UNDP Indonesia, PT Pertamina (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dan Ethis Global. Hari kedua diisi oleh pembicara dari berbagai negara seperti Bahrain, Pakistan, Malaysia dan negara lainnya, untuk membahas keuangan berkelanjutan di tengah gejolak global (sustainable finance amid global volatility).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIII selaku penyelenggara menerima sekitar 101 hasil karya ilmiah yang diseleksi, dan hanya ada 20 karya yang terpilih dan di presentasikan di konferensi ini. Hadir mewakili Menteri Luar Negeri membuka konferensi ini, Dindin Wahyudin, staf ahli bidang diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang menegaskan tantangan-tantangan masih menghadang perekonomian dunia saat ini, dan di sinilah Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan di kawasan.
"Untuk mengatasi tantangan global yang kompleks, diperlukan upaya kolaboratif, dan praktik keuangan yang berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting dalam konteks ini," kata Jamhari Makruf dalam siaran persnya, Selasa, 7 Mei 2024.
Diskusi dalam konferensi ini terpusat pada topik tren global dalam geopolitik, ekonomi dan investasi yang berkelanjutan, serta keberlanjutan bisnis di tengah perubahan lingkungan dan sosial.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Internasional Islam Indonesia (FEB UIII), Dian Masyita menjelaskan, topik-topik yang dibahas saat ini merupakan hasil nyata dari tantangan dan ketidakpastian ekonomi global
Saat ini, FEB UIII menawarkan 3 program, yaitu MA in Economics, M.Fin in Sustainable Finance, dan PhD in Economics, dengan total 97 mahasiswa berasal dari Uzbekistan, Pakistan, Tanzania, dan negara-negara lainnya. "Di FEB UIII, kami sangat menyadari betapa pentingnya mengatasi tantangan global ini, dan kami berkomitmen kepada mahasiswa kami dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan," ungkap Dian.
Pernyataan ini menandakan, konferensi ini memberikan gagasan dan pandangan yang penting untuk membangun ekonomi global yang berkelanjutan.
Baca juga: Ada Almuni LPDP Tak Kembali ke Indonesia, Laporkan di Sini! |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News