Lana mengatakan anggaran untuk penyemprotan atau fogging guna pengendalian DBD di Yogyakrta bisa ditekan. Dia menyebut hanya sedikit anggaran yang terserap untuk fogging pada 2023.
"Berkat penurunan kasus yang sangat signifikan ini, alokasi dana fogging pun hanya terealisasi sebagian saja, bahkan hanya sebagian kecil saja," beber Lana di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu, 22 November 2023.
Dia mengungkapkan sepanjang 2023, baru sembilan kali fogging di Yogyakarta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada periode sebelum nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dilepaskan.
Pada 2016, fogging dilakukan ebih dari 200 kali dan pada 2017, pihaknya melakukan fogging lebih dari 50 kali.
“Ada sejumlah anggaran yang signifikan yang bisa kami alokasikan ke penanganan penyakit lainnya,” ungkap Lana.
Baca juga: Kasus DBD di Yogyakarta Turun Drastis Berkat Nyamuk Ber-Wolbachia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News