Ilustrasi anak muda. DOK Unesa
Ilustrasi anak muda. DOK Unesa

Generasi Strawberry Adalah: Simak Pengertian dan Ciri-cirinya

Medcom • 27 Maret 2024 11:12
Jakarta: Kamu pernah pernah mendengar istilah generasi strawberry? Kalau kamu pernah mendengar, berarti sudah tidak asing lagi dengan buku berjudul Strawberry Generation karya Prof. Rhenald Kasali.
 
Dalam buku tersebut dijelaskan generasi strawberry adalah generasi yang memiliki gagasan kreatif namun mudah menyerah dan sakit hati. Penggambaran yang disamakan dengan buah strawberry karena buahnya cantik dan eksotis, namun akan rusak jika mendapat sedikit tekanan.
 
Generasi ini sering dikaitkan dengan ketahanan mental yang cenderung rendah dan mudah terpengaruh oleh berbagai situasi. Yuk kita kenalan lebih dalam dengan generasi strawberry:

Pengertian generasi strawberry

Istilah generasi strawberry pertama kali muncul di Thailand dan ditujukan untuk mereka yang lahir di tahun 2000-an yang dinilai terlihat segar dari luar padahal rapuh di dalam. Generasi strawberry merujuk pada generasi muda, terutama anak-anak remaja yang dianggap mudah terpengaruh, sensitif, serta kurang tangguh menghadapi tekanan dan tantangan.

Apakah kamu termasuk generasi strawberry? Berikut karakteristik generasi strawberry:

Karakteristik generasi strawberry

1. Terjebak di zona nyaman

Salah satu penyebab munculnya generasi strawberry adalah orang tua saat ini yang cenderung memanjakan anaknya. Hal tersebut menyebabkan sang anak dapat memiliki pola pikir tidak realistis.
 
Misalnya, di lingkungan pekerjaan ia akan meminta gaji besar tanpa berkaca kapasitas skill yang dimilikinya sesuai atau belum untuk kebutuhan tempat kerjanya. Walaupun ia berpikiran pendapat tersebut realistis, namun realitanya hal tersebut hanya dapat menguntungkan satu belah pihak.

2. Mudah rapuh

Salah satu faktor pemberian nama generasi strawberry karena mudah rapuh. Generasi ini cenderung memiliki sifat mudah menyerah, sakit hati, dan seolah anti kritik. Padahal di kesempatan sebelumnya ia mempunyai pikiran dengan ekspektasi tinggi.

3. Tidak memiliki rasa tanggung jawab

Biasanya generasi ini cenderung memiliki sifat tidak mau disalahkan dan menghindar dari evaluasi untuk memperbaiki kesalahan. Ia cenderung akan melibatkan orang lain untuk dapat bertanggung jawab atas kesalahannya. Maka dari itu, tak jarang dapat dikatakan bahwa generasi ini anti kritik dan bertindak harus sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya.

4. Harapan yang tidak realistis

Pada sebuah kesempatan, generasi ini melambungkan ekspektasi tinggi dan berharap ke depan akan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Namun, di sisi lain ia tidak memikirkan risiko atau pilihan kedua sehingga ia akan memaksakan kehendak.

5. Rentan terhadap stres

generasi strawberry cenderung rentan terhadap stres dan tekanan emosional. Ia mungkin mudah cemas berlebihan, merasa kewalahan, dan sulit menghadapi situasi yang menantang.

6. Kurangnya ketahanan mental

Karakteristik generasi strawberry lainnya yaitu cenderung ketahanan mental yang rendah. Pasalnya, mereka mungkin sulit menghadapi kegagalan, memiliki tingkat motivasi rendah, dan mudah putus asa. Hal tersebut bisa disebabkan karena proses awalnya ia mempunyai ekspektasi yang tinggi.

7. Sensitif terhadap kritik (Anti Kritik)

Mengingat ketahanan mental generasi ini cukup rendah, mereka juga akan lebih sensitif terhadap kritik dan pendapat orang lain. Orang-orang dalam generasi strawberry mungkin lebih mudah tersinggung oleh komentar orang lain. Hal ini juga berkaitan dengan stress di mana komentar orang lain lebih ia pentingkan dibanding dengan kepercayaan diri.

8. Ketergantungan pada teknologi

generasi strawberry juga sering kali sangat bergantung pada teknologi dan media sosial. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di depan layar, kurang berinteraksi secara langsung, dan rentan terhadap dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan. Hal tersebut juga berhubungan dengan komentar di mana sebuah komentar akan lahir dari hal yang disebabkannya sendiri.
 
Di balik sisi negatifnya, sebenarnya generasi ini punya warna karakteristik tersendiri. Apabila diarahkan dengan baik, maka akan potensial membawa perubahan masa depan yang lebih baik.
 
Berikut peluang potensi generasi strawberry: 

Potensi generasi strawberry

1. Menyukai tantangan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, generasi ini cenderung akan memaksakan kehendak dalam artian generasi strawberry lebih menyukai aktivitas baru dan menantang. Mereka menghindari aktivitas monoton atau rutinitas berulang. Hal ini dinilai cukup baik karena bisa membantu karier mereka di masa datang.

2. Bekerja sesuai passion

generasi strawberry memiliki tujuan hidup yang jika diperhatikan mempunyai pertimbangan ketat dalam masalah pekerjaan. Umumnya tujuan utama manusia bekerja adalah mencari uang untuk menyambung hidup.
 
Namun, tidak dengan generasi strawberry. Mereka punya sudut pandang berbeda bahwa bekerja tidak hanya soal uang, tetapi juga pengembangan minat dan bakat (passion). Tidak heran generasi ini terkenal memiliki banyak ide-ide kreatif.

3. Mengikuti perkembangan zaman

generasi strawberry bisa dikatakan sebagai generasi yang amat melek teknologi. Mereka memiliki pemahaman yang baik dalam urusan teknologi. Kemampuan mereka yang mudah beradaptasi dengan kemajuan zaman dapat membantu berbagai aspek kehidupan menjadi lebih baik, terutama membantu pengembangan perusahaan yang berfokus pada inovasi teknologi.

4. Tidak takut menyampaikan pendapat

generasi strawberry memiliki kecenderungan untuk berbicara dengan lugas dan tidak takut menyampaikan pendapat. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mereka cenderung nekat dan tegas dalam mempertahankan pendapat. Mereka juga dikenal berani menyampaikan ide-ide kreatif dan mendorong inovasi baru untuk pengembangan perusahaan.

Penyebab generasi strawberry

Walaupun begitu, sikap generasi ini tentu terlahir tanpa alasan. Ada beberapa penyebab yang membuat generasi strawberry memiliki ketahanan mental rendah dan mudah stres saat menerima tekanan. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Perubahan sosial dan lingkungan

generasi strawberry kebanyakan mempunyai lingkungan dan perubahan sosial yang mengedepankan tuntutan dan tekanan tinggi. Sehingga dari lingkungan tersebut tentu melahirkan pengaruh kesejahteraan mental mereka.

2. Pengaruh media sosial

Di era digital saat ini, media sosial memiliki dampak negatif pada generasi muda. Mereka sering terpapar pada standar tidak realistis, cyberbullying, dan pengukuran diri berlebihan melalui media sosial dan tentunya hal tersebut tidak jauh dari komentar.

3. Kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental

generasi strawberry mungkin juga kurang memiliki pemahaman memadai tentang kesehatan mental dan cara mengelola stres. Hal ini dapat menyebabkan mereka sulit mengatasi tantangan kehidupan.

Tips meningkatkan ketahanan mental

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketahanan mental pada generasi strawberry. Dengan begitu, ketika kamu mengalaminya, bisa lebih pandai dalam menghadapi tantangan dan tekanan.

1. Membangun dukungan sosial

Untuk meningkatkan ketahanan mental, pelibatan aktivitas sosial sangat penting dilakukan. Karena hal ini bisa membantu mereka membentuk hubungan yang sehat dengan teman sebayanya dan memiliki dukungan sosial yang kuat.

2. Belajar mengelola emosi

Cara mengelola emosi ternyata penting untuk meningkatkan ketahanan mental lho. Dan caranya juga cukup banyak, mulai dari belajar mengenali emosi hingga berkonsultasi dengan ahlinya jika perlu. Hal tersebut dapat membantu generasi strawberry mengatasi stres dan tekanan dengan lebih baik.

3. Mencari tahu tentang kesehatan mental

Penting untuk memahami pentingnya kesehatan mental, mulai dari mengetahui bagaimana menjaganya hingga mengenali macam-macam gangguan mental. Dengan begitu, kamu bisa sharing sesama anak muda cara-cara untuk menjaga kesehatan mental mereka, seperti olahraga, meditasi, dan mengelola waktu dengan bijak.

4. Membatasi penggunaan media sosial

Seperti yang kita ketahui, penggunaan media sosial dapat membatasi remaja dalam berinteraksi dan melewatkan banyak hal yang bermanfaat bagi perkembangannya. Karena mereka cenderung lebih fokus dengan media sosialnya.
 
Oleh sebab itu, generasi muda perlu belajar mengatur waktu penggunaan media sosial dan mencari tahu pengaruh negatif dari kegiatan ini. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan media sosial yang mungkin mereka alami tanpa sadar.

5. Mencari minat dan bakat

Nah, untuk mengurangi penggunaan media sosial, kamu bisa coba cari minat dan bakat melalui kegiatan yang disukai. Cara ini bisa membantu generasi strawberry menyibukkan diri dan meningkatkan rasa percaya diri sehingga dapat meningkatkan ketahanan mental.
 
Nah, itulah penjelasan tentang generasi strawberry yang cenderung lebih rentan, sensitif, dan kurang tahan terhadap tekanan. Mereka mungkin kurang dalam ketahanan mental dan sulit menghadapi tantangan kehidupan.
 
Namun di sisi lain, dengan dukungan tepat dan pemahaman tentang kesehatan mental, generasi strawberry dapat meningkatkan ketahanan mental mereka bahkan skill dan pemikirannya dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa di masa depan. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
 
Baca juga: Agar Tak Jadi Generasi Galau, Yuk, Pahami Gaya Strawberry Parenting 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan