Ilustrasi bullying. Medcom.id
Ilustrasi bullying. Medcom.id

Jadi Korban Bullying, Siswa SD di Bekasi Harus Amputasi Kaki

Ilham Pratama Putra • 30 Oktober 2023 18:53
Jakarta: Perundungan di lingkungan pendidikan kembali memakan korban. Kali ini, siswa SDN 9 Swadaya Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, FAA (12), yang harus mengalami cedera parah akibat perundungan oleh lima teman sekelasnya.
 
Aksi perundungan yang terjadi pada Februari 2023 tersebut menyebabkan FAA cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam. Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan namun tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk.
 
Pada Agustus 2023, FAA dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya. Kini, FAA tengah dirawat di ICU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya menurun.

“Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di ICU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pascaoperasi amputasi kaki,” kata orang tua FAA, Diana Novita, kepada wartawan, Sabtu, 29 Oktober 2023.
 
Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil. Sebab, sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.
 
“Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya,” ucap Diana yang merupakan orang tua tunggal tersebut.
 
Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan mulai dari melaporkan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi. Laporan tersebut hingga kini tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar baik dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying yang dilakukan.

Kronologis

Diana mengungkapkan kejadian perundungan sudah berulang kali dialami anaknya. Puncaknya, terjadi pada Februari 2023, tepatnya di jam istirahat sekolah.
 
Saat itu, FAA berada di kelas dan diajak lima temannya jajan di luar sekolah. FAA yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga ia terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.
 
Ironisnya, temannya tersebut bukan menolong tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut baik ke orang tua maupun guru. Aksi bullying tersebut berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang kesakitan.
 
Di hari-hari berikutnya perundungan terus berlanjut. Hal ini baru diketahui tiga hari pascakejadian saat FAA tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki.
 
FAA, kata dia, saat itu bahkan masih menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam teman-temannya. “Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya,” ucap Diana.
 
Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku. Namun, yang dialami FAA justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.
 
“Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk. Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan,” cerita Diana.

Upaya pengobatan

Diana menjelaskan dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang. Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.
 
Dia juga berupaya mencari opsi lain sebelum tindakan operasi ke sejumlah RS lain. Seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo. Lantaran kondisi kaki FAA yang terus memburuk, tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.
 
“Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami FAA memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi,” jelas Diana.
 
Baca juga: Bullying Jangan Dianggap Bercanda, Kalau Baper Jangan Dianggap Lebay

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan