Dia berkesempatan kuliah di Pontifical University Thomas Aquinas-Angelicum dan Pontificia Università Gregoriana pada Nostra Aetate Foundation pada Dicastery for Interreligious Dialogue (NAF-DID) di Vatikan. Deni mendapat beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan untuk Studi Hubungan Antaragama.
Deni mengaku upayanya mendapat beasiswa merupakan perjalanan panjang. Penulis buku Katolik di Tanah Santri itu membuat dia mengenal banyak tokoh dan pastor Katolik.
“Berkat wasilah (pertolongan melalui perantaraan) seorang Pastor Katolik, bernama Pater Markus Solo yang akrab disapa Padre Marco, saya bisa punya kesempatan belajar di kampus Kepausan dan juga pada Dikasterium Kepausan milik negara Vatikan,” beber Deni dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin, 28 Agustus 2023.
Salah satu murid Abuya KH Ahmad Muhtadi, tokoh spiritual Muslim di Provinsi Banten, itu mengaku sempat bingung ketika berada di Roma. Salah satunya menjalankan ibadah selama kuliah.
Beruntung, di Kota Roma ada Masjid Agung terbesar di daratan Eropa. Ada juga puluhan musala yang digunakan sebagai tempat ibadah termasuk salat Jumat dan salat Tarawih. Salah satu musala terletak di wilayah Vittorio Emanuele bernama musala Baitu Assalam (Rumah Keselamatan). Menariknya, musala ini persis berdampingan dengan sebuah Gereja Katolik.
“Saya bersyukur, di sini, alhamdulillah, puasa saya selama bulan suci Ramadan lancar, alias tidak batal. Sahabat-sahabat Katolik yang serumah dengan saya memberikan kepada saya apa yang saya butuhkan untuk berpuasa,” cerita Deni.
Bertemu Paus Fransiskus
Salah satu hal yang tidak bisa dilupakan dari perjalanan kuliahnya ialah berbincang empat mata dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Rabu, 28 Juni 2023. Anak penjual kopi di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini sangat bahagia bisa bertemu bahkan bertegur sapa dengan Paus Fransiskus di Lapangan depan Basilika Santo Petrus, Vatikan.Saat berjumpa dengan Deni, Paus Fransiskus berkata: Bene, il futuro dell’Indonesia! atau dalam bahasa Indonesia berarti Bagus, masa depan Indonesia!
Deni menyebut pertemuan dengan Kepala Negara Vatikan itu dalam rangka silaturahmi sekaligus laporan atas selesainya studi di Nostra Aetate Foundation, yang merupakan bagian kerja dari Dicastery for Interreligous Dialogue Vatikan untuk memajukan dialog dan perdamaian melalui jalur pendidikan.
"Jadi, dalam pertemuan itu, saya silaturahmi dengan Yang Mulia Paus Fransiskus, kemudian juga laporan bahwa saya sudah beres menyelesaikan studi," beber Deni.
Pemuda yang akrab disapa Bung Goler itu juga merayu Paus Fransiskus datang ke Indonesia dan meminta mendoakan Indonesia agar menjadi negara kuat, maju, dan damai.
"Dalam pertemuan itu saya juga bilang bahwa jika ada waktu Santo Padre Fransiskus harus datang ke Indonesia, kemudian juga saya bilang terima kasih telah memberikan saya beasiswa lewat Nostra Aetate Foundation, serta saya juga bilang, doakan saya dan Indonesia. Kemudian Paus Fransiskus bilang, ‘Iya’," ungkap Deni.
Bagi Deni, Paus Fransiskus adalah sosok humble dan punya komitmen tinggi dalam membangun perdamaian dunia.
Sekembalinya dari Vatikan, Deni bertekad membangun dialog antarumat dengan cara membangun kerja sama dengan ulama, umat Islam, dan gereja Katolik. Hal ini sebagaimana pernah dilakukan oleh Uskup Keuskupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dengan Abuya KH Ahmad Muhtadi di Banten.
Deni meyakini dialog adalah jalan mutlak menuju perdamaian. Tekad ini dibangun karena dirinya merasa yakin telah mempelajari dokumen maupun ensiklik Gereja Katolik yang berbicara tentang konsep dialog lintas agama.
Ada dua dokumen gereja yang bagi Deni menarik. Pertama, dokumen Human Fraternity, dokumen apostolik Paus Fransiskus dalam kerja sama dengan Dr. Ahmad Al-Tayyeb, Imam besar Al-Azhar, yang ditandatangani 4 Februari 2019 lalu di Abu Dhabi.
Kedua, dokumen Laudato Si (memelihara bumi sebagai rumah bersama). Deni menilai kedua dokumen ini istimewa yang patut ditiru semua agama.
Baca juga: UPI YAI Buka Beasiswa OSC di 4 Fakultas, Simak Syarat hingga Kuotanya |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News