Kegiatan ini menandai dimulainya program pembinaan atlet DBON di Unesa. Manajer Teknik DBON Cahyo Kartiko mengatakan atlet yang berhasil masuk dalam program pembinaan atlet DBON sentra Unesa sebanyak 26 orang meliputi cabor taekwondo, panahan, dan renang.
“Sentra Unesa membina empat cabor dan atlet yang diterima ini adalah peserta terpilih dan terbaik dari sekian banyak pendaftar yang datang dari berbagai daerah,” ujar Cahyo dikutip dari laman unesa.ac.id, Rabu, 7 September 2022.
Cahyo menuturkan peserta yang diterima telah melewati tahap seleksi dengan sistem gugur. Seleksi meliputi aspek antropometri, kesehatan, dan biomotor atau kemampuan fisik. Setelah itu, peserta juga melewati tes skill sesuai cabor pilihannya masing-masing.
Cahyo meminta orang tua tidak perlu khawatir terkait kebutuhan anak-anak yang masuk dalam program latihan karena dibiayai negara, termasuk akomodasi hingga sekolah. Bahkan, disiapkan pelatih profesional, ahli gizi, kesehatan, sampai psikolog yang memastikan pertumbuhan dan perkembangan atlet.
“Anak-anak ini dilatih dan disekolahkan serta disiapkan sehingga dalam 10 tahun ke depan bisa mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di kancah internasional,” ucap Wakil Dekan Bidang Akademik FIO itu.
Cahyo menyebut hanya ada dua kegiatan yang bisa mengumandangkan Indonesia Raya di dunia, yaitu kedatangan presiden di suatu negara dan atlet yang menjuarai kompetisi olahraga dunia. Dia optimistis anak-anak yang hari ini masuk DBON akan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di olimpiade yang akan datang.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, mengatakan program pembinaan atlet DBON di Unesa mulai bergulir bulan ini bertepatan dengan bulan olahraga nasional atau Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap 9 September. “Spirit Haornas ini yang kita bawa sehingga lahir komitmen bersama untuk memajukan prestasi olahraga nasional di kancah internasional,” tutur dia.
Suprapto juga memotivasi atlet muda untuk terus berlatih dan mengembangkan diri. “Tugas Anda nanti hanya berlatih, berlatih, berlatih, dan belajar,” tutur dia.
Dia menyebut atlet mulai minggu ini menjalani pengenalan lingkungan sentra pembinaan Unesa. Pengenalan agar atlet dapat mengenal sarana dan prasarana yang nantinya akan mereka jejaki selama pembinaan.
“Atlet ini dilatih dan setiap perkembangannya akan terus dipantau. Karena target Anda ke depan menaklukan pentas olahraga dunia,” ujar dia.
Orang tua atlet DBON asal Ngawi, Laksono Nugroho, menyatakan telah menyerahkan anaknya Enricho Bakti Nugroho untuk dididik, dibina, dan dilatih di sentra pembinaan olahragawan muda potensial di Unesa. Dia berharap anaknya yang lolos di cabor renang itu bisa serius mengikuti program latihan sehingga kelak bisa membanggakan keluarga dan Tanah Air di kancah dunia.
Sementara itu, orang tua dari Ni Putu Virna Berliana asal Bali, I Wayan Namu, mengaku tidak mudah melepaskan anak yang masih duduk di bangku SMP. Anaknya berhasil masuk pembinaan atlet DBON cabor renang.
“Ya senang, tapi berat dan sedih juga. Perasaan saya bercampur aduk.
Karena saya percaya dan ini karena keinginan putri saya sendiri yang mau tidak mau harus saya dukung sepenuh hati. Lagian ini juga program pemerintah yang saya kira bagus ya buat ke depan termasuk untuk putri saya. Optimis anak saya kelak bisa menjadi atlet yang membanggakan,” kata I Wayan Namu.
Acara serah terima dihadiri jajaran bidang Umum dan Keuangan Unesa, tim DBON, pelatih, olahragawan muda potensial, dan orang tua atau wali. Setelah serah terima, peserta atlet menjejaki halaman kampus dengan bersepeda bersama.
Baca juga: Gagal Masuk PON, Mahasiswa Unesa Ini Dapat 2 Emas di ASEAN Para Games |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News