Proses review dilakukan oleh puluhan guru dan pengawas PAI. Hasil review akan langsung ditindaklanjuti oleh tim penulis dengan memperbaiki naskah bersama dengan tim ilustrator dan layout.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengapresiasi proses penyusunan buku ajar PAI untuk sekolah yang sudah hampir final. “Saya apresiasi. Buku ini merupakan produk legacy kemajuan pendidikan Islam di Indonesia,” ungkap Kamaruddin Amin dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.
Kamaruddin meminta agar buku PAI yang disusun mempertimbangkan tiga hal yang menjadi distingsi buku Kementerian Agama. Pertama, buku tersebut harus memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak agar dapat membentuk pribadi muslim yang saleh dan bisa menjalankan agamanya dengan baik.
Kedua, menanamkan kepada anak-anak bagaimana fungsi agama dapat mempererat hubungan sosial, saling menghargai perbedaan ras dan agama, sehingga terbentuk individu yang toleran dan religius.
Ketiga, guru harus atraktif dan interaktif, sehingga pesan dan isi dari buku tersebut dapat disampaikan dengan menarik. Guru Besar UIN Alaidin Makassar ini berharap, buku PAI yang tengah di-review tersebut menjadi salah satu instrumen untuk memajukan tujuan pendidikan agama Islam di sekolah.
“Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak hanya membuat anak-anak itu pintar, tapi harus dapat membentuk kepribadian anak sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Tak lupa dia juga mengingatkan agar buku PAI dikemas dengan menarik, tidak kaku dan monoton, sehingga membuat anak-anak tertarik untuk membaca. “Buku PAI yang baik harus dapat membawa guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan”, kata Kamaruddin.
Direktur Pendidikan Agama Islam Rohmat Mulyana menambahkan, setelah buku PAI tersebut dilakukan review dan uji publik, akan segera dikirimkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera diluncurkan, sehingga bisa digunakan siswa di sekolah.
Untuk itu, Rohmat meminta para guru dan pengawas PAI secara serius mencermati draf buku PAI tersebut agar tidak ada kesalahan-kesalahan saat diresmikan. “Mohon dicermati dengan sungguh-sungguh agar buku PAI tidak salah dalam penyebutan ayat Alquran maupun hadis. Dan terutama tidak membahas hal-hal yang menimbulkan khilafiyah di masyarakat,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News