Koordinator Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta, Karsih. Foto: Medcom
Koordinator Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta, Karsih. Foto: Medcom

Soal Deep Learning, Guru BK: Strategi Membangun Pengalaman Belajar Utuh

Citra Larasati • 28 Mei 2025 06:00
Jakarta: Para guru Bimbingan dan Konseling (BK) se-DKI Jakarta mengikuti seminar bertema “Implementasi Pembelajaran Deep Learning dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah”.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) DKI Jakarta dan berlangsung di SMA Negeri 3 Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025.
 
Seminar ini menjadi ruang strategis bagi para pendidik untuk memperdalam pemahaman mengenai konsep dan praktik Deep Learning dalam layanan BK. Fokus utamanya adalah bagaimana guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, reflektif, dan menyenangkan bagi siswa.
 
Koordinator Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta, Karsih hadir sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menegaskan, konsep Deep Learning bukanlah metode atau pendekatan pembelajaran biasa.

Tiga Aspek Utama

Ia merupakan strategi yang dirancang untuk membangun pengalaman belajar secara utuh melalui tiga aspek utama, yaitu berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. “Deep learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan pengalaman belajar yang utuh dan reflektif. Murid harus hadir tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara jiwa dan rasa dalam proses belajarnya,” ujar Karsih di hadapan peserta.

Ia menambahkan, keterlibatan aktif siswa sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang membekas. Salah satu cara yang disarankan adalah menggunakan pendekatan kontekstual seperti diskusi kelompok, permainan peran, serta pemanfaatan media digital untuk menggugah emosi dan empati siswa.
 
Karsih juga menekankan pentingnya kegiatan refleksi dalam setiap layanan BK. Ia menjelaskan bahwa refleksi mendorong siswa mengevaluasi apa yang mereka pahami, rasakan, dan lakukan. Dengan demikian, siswa mampu mengidentifikasi perubahan dalam dirinya secara sadar.
 
Selain itu, guru juga didorong untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan bebas tekanan. Guru BK tidak lagi bertugas hanya mentransfer informasi, tetapi juga menjadi fasilitator yang memahami latar belakang emosional siswa dan merancang pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan mereka.
 
Baca juga: Pembelajaran Deep Learning Diharapkan Bikin Siswa Mampu Memahami Bacaan, Logical Thinking hingga Dekat dengan AI

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua MGBK SMK DKI Jakarta, Nunung Widianingsih, M.Pd., dan Ketua MGBK SMA DKI Jakarta, Muthmainah, S.Pd. Seminar ini mendapatkan dukungan dari berbagai institusi pendidikan tinggi, antara lain Universitas Mercu Buana, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Institut Teknologi PLN, BINUS University, dan Universitas Dian Nusantara. Media partner Medcom.id juga berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini.
 
Diharapkan melalui seminar ini, para guru BK dapat menerapkan strategi deep learning dalam layanan mereka, sehingga mampu membantu siswa tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter, kesadaran diri, dan ketangguhan emosional. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan