"Bagi yang memiliki data dan informasi pendukung, silakan menyampaikan kepada tim sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan evaluasi," kata Yunus mengutip siaran pers UNS, Rabu, 3 November 2021.
Yunus mengatakan, pihaknya juga sudah mengutus tim untuk menemui keluarga. Tim yang terdiri dari anggota tim evaluasi Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS, didamping petinggi rektorat dan dekanat, menawarkan pendampingan kesehatan bagi keluarga.
"Tim UNS ditemui oleh Sunardi, ayah almarhum yang didampingi 3 anggota keluarga. Pihak keluarga menyambut baik tawaran pendampingan kesehatan dari kami (UNS). Terkait jadwal pendampingan/konseling, mereka akan berkoordinasi dengan anggota keluarga yang memerlukan," jelasnya.
Baca: Diklat Menwa Berujung Maut, UNS Tegaskan Tak Bakal Beri Ampun Pelaku
Tim evaluasi juga terus memonitor perkembangan insiden di media massa dan media sosial. Salah satu yang menjadi perhatian adalah unggahan di akun Twitter @putri_yudianti berjudul 'Tragedi Menwa UNS 2013' yang diduga menjadi salah satu sumber informasi mahasiswa yang melakukan aksi.
Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS Rohman Agus Pratomo mengaku telah menghubungi pemilik akun Twitter @putri_yudianti untuk meminta kesediaannya berdiskusi dengan tim evaluasi terkait informasi yang diunggah. Namun, pemilik akun @putri_yudianti belum bersedia.
Gilang Endi Saputra meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Latihan SAR (Diklatsar) Menwa UNS. Kasus itu kini tengah ditangani kepolisian. Puluhan saksi diperiksa, autopsi jenazah juga sudah dilakukan. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang terkait pihak yang bertanggung jawab atas kematian mahasiswa UNS itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News