Komunitas Mahima dalam Pekan Raya Cipta Karya Mahima. DOK Kemdikbud
Komunitas Mahima dalam Pekan Raya Cipta Karya Mahima. DOK Kemdikbud

Kokohkan Komunitas Sastra Lewat Bantuan Dana

Renatha Swasty • 20 November 2023 18:12
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) memberikan bantuan bagi pengembangan komunitas sastra di berbagai daerah. Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz, menyebut komunitas sastra di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius.
 
Saat ini, masih banyak komunitas sastra yang keberadaannya tidak menentu, timbul-tenggelam, terutama komunitas sastra yang masih berkembang dan belum mapan. Di tengah keterbatasan pendanaan, masih ada komunitas yang eksis dalam kegiatan kesastraan di tengah masyarakat.
 
"Kami di Badan Bahasa peduli dengan keberadaan komunitas sastra ini. Mereka perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan," kata Aminudin dalam keterangan tertulis, Senin, 20 November 2023.

Pihaknya tidak hanya memberi bantuan finansial, namun juga memastikan akan memberikan pendampingan kepada komunitas sastra dalam penyusunan pelaporan penggunan dana bantuan pemerintah 2023. Dia berharap pemerintah daerah, sastrawan, dan masyarakat turut berkontribusi dalam pengembangan kesusatraan.
 
“Kami berharap bantuan ini dapat digunakan secara maksimal, dengan sebaik-baiknya, dan menyebarkan manfaat bagi masyarakat luas khususnya dalam hal pelindungan dan pengembangan sastra," ujar Aminudin.
 
Dia menyebut komunitas sastra harus dirangkul. Seluruh elemen juga terlibat dalam menjaga sastra Indonesia yang merupakan warisan dan kekayaan budaya Indonesia.
 
"Program ini akan terus berlanjut,” ujar Aminudin.
 
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyampaikan tahun ini, Kemendikbudristek memberikan dana bantuan sebanyak 79 paket. Bantuan dalam bentuk fasilitasi bagi komunitas sastra maupun penghargaan perseorangan.
 
“Bantuan berupa fasilitasi dan penghargaan sebagai program perdana bantuan pemerintah ini diberikan setelah melalui rangkaian seleksi administrasi dan substansi yang ketat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel,” tutur Imam.
 
Komunitas yang menerima bantuan adalah Komunitas Forum Lingkar Pena di Jawa Barat, Klub Baca Petra di Nusa Tenggara Timur, Jangkah Nusantara di Yogyakarta, Komunitas Mahima di Bali, serta Ruma Kata Sorong di Papua Barat Daya.
 
Ketua Komunitas Mahima, Kadek Sonya Piscayanti, menyebut pemerintah telah memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan sastra. Berkat dana sebesar Rp105 juta dari pemerintah, Komunitas Mahima bisa melakukan pengembangan dan menyelenggarakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima secara besar-besaran.
 
Pekan Raya Cipta Karya Mahima sudah digelar sejak 2008. Acara ini rutin digelar setiap tahun berupa pelatihan dan pertunjukan.
 
Selama ini, pihaknya hanya mengandalkan dana iuran saja, belum pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah.
 
"Ketika kami tahu informasi bantuan komunitas sastra ini, kami mencoba mendaftar dan lulus. Kami bersyukur mendapatkan bantuan ini semoga terus berlanjut,” ujar Sonya.
 
Pekan Raya Cipta Karya Mahima tahun ini digelar pada 17-30 November 2023. Berbagai kegiatan yang diadakan di antaranya alih wahana karya sastra ke pertunjukan wayang dan teater, alih wahana karya sastra ke musikalisasi puisi, pelatihan alih wahana karya sastra ke film, hingga bedah buku karya sastra Singaraja dan diskusi. Ajang tersebut diikuti lebih dari 100 peserta dari kategori siswa hingga umum.
 
“Pekan Raya Cipta Karya merupakan upaya kami dalam memelihara bahasa dan sastra. Karena kami percaya, dengan demikian kita bisa memelihara identitas dan dapat membangun dunia di atas bahasa dan sastra. Semoga bantuan bagi komunitas tidak hanya sampai di sini dan terus berkelanjutan,” tutur Sonya.
 
Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Molly Prabawaty, berharap pemberian bantuan ini dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya. Dia juga berharap bantuan ini dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam pembangunan kesusastraan di tengah masyarakat.
 
“Komunitas sastra juga diharapkan dapat mengembangkan kesusastraan dan meluaskan produk karyanya,” kata Molly.
 
Kepala Dinas Kebudayaan, Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, turut menghadiri Pekan Raya Cipta Karya Mahima. Nyoman mengungkapkan salah satu upaya pemerintah meningkatkan ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng adalah dengan memberikan ruang kepada pegiat ekonomi kreatif.
 
Dia menekankan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pegiat seni menjadi kunci memajukan Kabupaten Buleleng. Nyoman juga menyebut acara ini untuk mengasah dan memberikan kesempatan pegiat tampil sehingga lebih dikenal oleh masyarakat.
 
“Kolaborasi saat ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan kita bersama, yaitu memajukan Buleleng dengan kolaborasi di bidang apa pun. Tentunya, hal ini pasti bisa kita laksanakan secara bersama dalam menciptakan pegiat-pegiat kreatif baru agar nantinya nama Buleleng menjadi lebih baik dan maju,” kata Nyoman.
 
Dina, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan Kesastraan mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. “Saya harap, Komunitas Mahima terus tumbuh dan melahirkan banyak karya serta merangkul generasi muda untuk lebih mencintai Sastra Indonesia,” ujar Dina.
 
Baca juga: Kemendikbudristek Terus Upayakan Internasionalisasi Sastra Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan