Diskusi 'Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi'. Foto: Cempaka
Diskusi 'Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi'. Foto: Cempaka

Pendidikan Vokasi Harus Selalu Relevan dengan Pembangunan Ekonomi

Citra Larasati • 15 November 2023 06:00
Jakarta:  Pendidikan vokasi diharapkan jadi tumpuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi agar dapat mendorong terciptanya lebih banyak lagi lapangan pekerjaan.  Untuk itu, pendidikan vokasi harus selalu relevan dengan pembangunan ekonomi tersebut.
 
Indonesia berpotensi menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu yang perlu disiapkan yakni mengoptimalkan sumber daya manusia dengan meningkatkan kemampuan dan produktivitasnya di dunia kerja. 
 
Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda mengatakan, penting bagi pendidikan vokasi untuk selalu relevan dengan pembangunan ekonomi. “Pendidikan vokasi stay relevan. Kita beri bekal para siswa fleksibel untuk mengantisipasi perkembangan zaman,” kata Uuf dalam diskusi “Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi” di Jakarta, Selasa, 11 November 2023.

Diskusi ini digelar Study Club CEMPAKA bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasaan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kemendikbudristek, Universitas Yarsi, dan Meeting.ai.  Dalam diskusi tersebut, Uuf mengatakan, pendidikan vokasi di Indonesia saat ini mencakup sekitar 14.000 SMK, 2.000 program studi vokasi, dan 273 Politeknik dan Akademi Komunitas, 17.000 lembaga pelatihan dan kursus.
 
Kehadiran lembaga vokasi ini dapat dikaitkan dengan agenda pembangunan ekonomi, sehingga stay relevan dengan agenda ekonomi nasional dan daerah.  Menurut Uuf, dalam tiga tahun terkahir, Kemendikbudrsitek mencoba membuka sekat-sekat dalam pendidikan voaksi.
 
Lembaga kursus dan pelatihan misalnya, memiliki Program Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW). Kemudian di level SMK ada SMK Pusat Keunggulan dan pemadanan dukungan, hingga di perguruan tinggi vokasi ada matching fund.
 
Ada juga program lain dengan membuat ekosistem kemitraan di daerah. “Jadi, Mitras DUDI mendorong pemanfataan sekat-sekat yang makin terbuka di satuan pendidikan untuk menjadi kemitraan di daerah guna menggali potensi di daerah, sehingga bisa berkontibusi di daerah,” kata Uuf.
 
Uuf mengatakan, tantangan dalam pendidikan vokasi untuk makin menarik dan berkualitas. Seperti di Singapura, politeknik diakui sebagai “saos rahasia ekonomi” Singapura.
 
Baca juga:  Keren! 2 Mahasiswa Politeknik Caltex Ciptakan Robot Penjinak Bom

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan