Khusus pada 2022, dia menjelaskan alasan Indonesia kembali memilih ikut survei PISA. Meskipun, pihaknya tahu persis skor Indonesia akan memburuk akibat pandemi covid-19.
"Sudah bukan kejutan hasil PISA kita, skor kita turun. Cuma kalau kita enggak ikut, kita enggak punya data, kita turunnya seberapa parah dibandingkan dengan negara-negara lain," ujar Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, saat diskusi dengan media di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurutnya keikutsertaan Indonesia dalam survei PISA untuk memiliki nilai yang bisa dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, untuk memantau perkembangan pendidikan Indonesia sejak Tahun 2000 dengan scope global.
"Jadi, ada perbandingan longitudinal sejak Tahun 2000 seperti apa kondisi pendidikan kita dan dibandingkan dengan negara lain," jelas dia.
Nino menyebut hasil PISA menjadi basis perencanaan data, termasuk komitmen pemerintah terhadap pentingnya mengevaluasi sistem pendidikan berdasarkan kualitas hasil belajar. PISA menjadi sistem eksternal di saat pihaknya juga memiliki sistem evaluasi internal melalui Asesmen Nasional.
"Dan kalau kita mengevaluasi sekolah dan pemda melalui Asesmen Nasional, masa pemerintah tidak mengevaluasi dirinya sendiri secara eksternal? Enggak fair dong. Kita minta sekolah, pemda, kita evaluasi secara eksternal, pemerintah sendiri enggak mau dievaluasi secara eksternal, enggak fair, karena itu kita komitmen tetap ikut," tutur dia.
Baca juga: Alasan Penurunan Skor PISA Karena Pandemi Covid-19 Tak Bisa Dimaklumi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News