Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan suara guru besar harus didengarkan. Karena apa yang disampaikan adalah urusan etika, tata negara hingga proses demokrasi.
"Jadi, ini pertanda bahwa demokrasi sedang dilucuti," kata Anies dalam acara Desak Anies di Semarang, melalui siaran YouTube Metro TV, dikutip Kamis 8 Februari 2024.
Anies mengatakan, seruan para guru besar ini muncul karena ada aspirasi masyarakat yang mampet. Aspirasi itu tidak lagi mampu disuarakan lewat dewan maupun partai.
"Ketika kemampetan terjadi, maka aspirasi itu mencari jalur baru. Dan kampus selalu menjadi artikulator ketika aspirasi itu mampet. Jadi, ketika kampus-kampus itu menyuarakan pendapat, itu artinya ada aspirasi yang kuat, yang mampet, yang tidak diutarakan di dalam channel-channel politik yang ada," jelasnya.
Suara dari kampus itu, kata dia, mesti didengarkan. Karena perguruan tinggi menjadi tempat kaum intelektual, cendekia yang paham dalam membaca situasi.
"Jadi ketika kampus mengungkapkan, jangan pernah tuduh partisan, karena kampus itu berisi pandangan yang berbeda-beda," pungkas Anies.
Baca juga: Disebut Partisan, Guru Besar Meradang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News