Mendikbud Nadiem Makarim dalam peluncuran program SMK Pusat Keunggulan. Tangkapan layar.
Mendikbud Nadiem Makarim dalam peluncuran program SMK Pusat Keunggulan. Tangkapan layar.

Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 8 'SMK Pusat Keunggulan'

Ilham Pratama Putra • 17 Maret 2021 15:40
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan episode lanjutan dari Merdeka Belajar. Program dalam episode kedelapan dalam Merdeka Belajar itu ialah SMK Pusat Keunggulan.
 
"Hari ini sangat spesial, karena hari ini kita meluncurkan Merdeka Belajar episode delapan, SMK Pusat Keunggalan," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 8 secara daring, Rabu, 17 Maret 2021.
 
Nadiem menjelaskan jika program ini adalah realisasi dari visi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Presiden, kata dia, ingin pendidikan vokasi semakin berkualitas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di negeri ini.

Adapun tujuan dari program ini adalah melahirkan lulusan SMK yang sukses. Ada tiga tolok ukur lulusan SMK yang sukses menurut Nadiem berdasarkan program SMK Pusat Keunggulan.
 
Di antaranya, lulusan SMK terserap dunia kerja dan industri, atau melanjutkan studi ke politeknik atau universitas, maupun menciptakan lapangan kerja ataupun bekerja untuk dirinya sendiri sebagai wirausaha. Jika tidak, maka SMK tersebut tak berhasil menerapkan program SMK Pusat Keunggulan.
 
Baca: Revolusi Industri 4.0, Peran Pustakawan Semakin Strategis
 
"Tiga skenario ini akan dilihat sebagai sukses. Yang tidak sukses apa jadinya, dia mengalami pengangguran," ungkap Nadiem.
 
Namun, lanjut Nadiem, program ini tak hanya sekadar melihat output lulusan. Namun juga melakukan pemantauan terhadap lulusan ketika dia mulai bekerja ataupun melanjutkan studinya.
 
"Kami akan memonitor penghasilan dia, dan berapa peningkatan gajinya pada awal tahun pertama. Kalau lulusan kita dalam lima tahun bekerja hanya menerima Upah Minimum Regional (UMR) itu indikasi kita harus meningkatkan kualitas kita," jelasnya.
 
Program ini pun, tak hanya membuat satu SMK menjadi unggul. Namun, SMK telah menjadi SMK Pusat Keunggulan juga harus mampu meningkatkan SMK lainnya untuk memiliki kualitas yang sama.
 
"Jadi dia pun akan jadi kakak besar dari SMK yang lain. Kalau tidak, kita tidak akan meningkatkan kualitas 14 ribu SMK di Indonesia. Dia ujung-ujungnya punya tugas mulia untuk meningkatkan SMK-SMK mencapai level yang sama," ungkap Nadiem.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan