Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. Foto: YouTube
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. Foto: YouTube

Kemendikbud: Kampus Vokasi Jangan Lagi Bikin Kurikulum Sendiri

Ilham Pratama Putra • 25 Maret 2021 19:13
Jakarta:  Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan, kampus vokasi kini tidak bisa sembarangan membuat kurikulum. Kurikulum di perguruan tinggi vokasi tak lagi bisa dibuat sendiri.
 
"Jangan lagi kampus membikin kurikulum sendiri," kata Wikan dalam diskusi daring, Kamis, 25 Maret 2021.
 
Kurikulum, kata dia, selain relevan dengan tantangan zaman, juga harus relevan dalam mendorong sertifikasi profesi lulusan. Untuk itu kurikulum harus dirancang bersama industri.

"Jadi link and match dengan industri itu ya bener-bener yang ini. Enggak main-main lagi," terang dia.
 
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim sempat menekankan kurikulum vokasi harus berfokus pada industri. Industri pun mesti dilibatkan dalam perancangan kurikulum tersebut.
 
"Jadi sekarang sentral pusat dari pada kurikulum dan pengajaran harus berfokus pada industri, dan peran industri harus ditingkatkan untuk menjadi pemilik konten daripada sekolah-sekolah vokasi kita," kata Nadiem dalam Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri Indonesia Vocational Outlook 2020 secara daring, Senin 21 Desember 2020.
 
Baca juga:  UGM Tatap Muka Agustus, Prioritas untuk Mahasiswa DIY dan Jawa Tengah
 
Untuk itu diperlukan perkawinan atau link and match untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Mulai dari penyusunan kurikulum hingga sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar DUDI.
 
"Kemudian memperbesar peran DUDI dalam pembelajaran melalui guru atau dosen, ahli dari kalangan industri dan riset terapan berbasis kebutuhan nyata dan seterusnya," tutup Nadiem.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan