"Bagi Ki Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan adalah mendorong munculnya daya cipta atau kreativitas dengan cara mengasah rasa untuk membedakan yang baik dari yang buruk," kata Sekjen Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Mei 2022.
Kemudian, pendidikan Indonesia juga harus mampu mempertajam nalar untuk membedakan yang benar dari yang salah. Serta menuntun karsa untuk membedakan yang bagus dari yang jelek.
"Yang pertama diperoleh melalui pembelajaran etika, yang kedua, logika, dan yang ketiga, estetika dengan cara mengembangkan kecerdasan emosional, meningkatkan kecerdasan intelektual, dan menumbuhkan kecerdasan sosial," kata dia.
Saur mengatkan irisan ketiganya menjadi persemaian kecerdasan spiritual. Dia menyebut dari kecerdasan yang ingin dituai inilah diturunkan mata pelajaran sebagai hard skills.
Selain itu, diperlukan juga pembelajaran kebudayaan konvergen, yaitu dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan konsentris di mana pengembangan harus tetap berdasarkan kepribadian Indonesia. Dia mengatakan masih banyak pemikiran lain yang masih sangat relevan dilaksanakan dewasa ini.
"Khususnya tentang kepemimpinan, yaitu Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan Tut Wuri Handayani," tutur dia.
Baca: Hardiknas, Kemendikbudristek Didorong Bumikan Pancasila di Sekolah Tak Sedakar Menghafal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News