Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Dicari Relawan Uji Klinis Vaksin Merah Putih Tahap 2, Cek Cara Daftarnya

Citra Larasati • 05 Maret 2022 15:40
Jakarta:  Setelah sukses mengantongi sertifikat halal dari MUI dan melaksanakan uji klinis tahap 1, vaksin merah putih direncanakan melakukan uji klinis tahap 2 pada 28 Maret 2022. Tidak seperti uji klinis tahap 1 yang hanya melibatkan 90 relawan, uji klinis tahap 2 rencananya akan melibatkan sebanyak 405 relawan.
 
Tim Uji Klinis Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (UNAIR),  Gatot Soegiarto, FINASIM mengatakan, bahwa relawan vaksin merah putih akan mendapatkan berbagai macam benefit.  Benefit yang dimaksud yaitu berupa manfaat vaksin covid-19 inactivated yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia.
 
Selain itu, relawan akan mendapatkan pengawasan fisik dan laboratoriun oleh tim peneliti, dana transport pada setiap kunjungan, hingga masuk dalam skema PCare (masih dalam proses) dan juga aplikasi Peduli Lindungi.

“Syarat untuk menjadi relawan uji klinis vaksin merah putih tahap 2 adalah belum pernah divaksin sama sekali, usia 18 tahun ke atas, kalau wanita tidak sedang hamil, tidak menderita HIV, dan kalaupun ada penyakit komorbid adalah penyakit komorbid yang terkendali,” jelas Gatot.
 
Jika berminat menjadi relawan Vaksin Merah Putih, Gatot mengimbau untuk mengisi tautan Form Pendaftaran Uji Klinis Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (UNAIR) atau menghubungi dr Fany Arsyad (081333355533), dr Laksmi Wulandari (08123019591), dr Randy Pangestu (089699668343), atau Lintang Prayogi (082232457512).
 
Baca juga: BRIN: Riset Vaksin Merah Putih Jadi Tonggak Sejarah 2 Tahun Pandemi
 
Webinar berlangsung interaktif dengan adanya diskusi dua arah dengan para peserta. Beberapa peserta pun mempertanyakan efek samping dari Vaksin Merah Putih.
 
Secara tegas Gatot menjelaskan bahwa sejauh ini mulai uji pre-klinis hingga uji klinis tahap 1, belum terdapat laporan berkaitan dengan efek samping yang serius.  “Kalaupun ada (efek samping) itu berupa seperti biasa lah, kalau disuntik di daerah lengan ada sedikit rasa kemeng (pegal), itupun hanya persentasenya kecil, di bawah lima persen,” jelas Gatot. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan