Pratikno mengaku juga menikmati bantuan beasiswa. Ia mengenang masa susahnya ketika masih sekolah.
"Saja juga dulu bagian dari masyarakat seperti itu (miskin)," cerita Pratikno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
Saat SD, Pratikno harus berjalan kaki menuju sekolahnya yang jaraknya berkilo-kilometer dari rumah. Tak cuma itu, dia berjalan tak memakai sepatu.
"Sekolah tanpa sepatu seperti saya dulu waktu SD berjalan kaki berkilo-kilo," kenang dia.
Ia pertama kali memiliki sepatu ke sekolah saat sudah SMP. Namun, karena sudah sering tak menggunakan sepatu, kakinya tak nyaman.
Baca juga: Gerakan Satu Juta Beasiswa Sediakan Dana Bantuan Pendidikan Akademik dan Vokasi |
"Apalagi karena sudah sering injak kerikil, jalan di atas rel, kaki itu rasanya kapalan jadi lebih sering juga tidak pakai sepatu," ungkap dia.
Namun, dirinya tetap semangat bersekolah sembari terus mencari peluang demi menjaga asa menempuh pendidikan. "Jadi memang beasiswa ini sebuah harapan yang bisa mengentaskan kemiskinan, mengentaskan kemiskinan keluarganya," tutu Pratikno.
Dia menyebut pemerintah terbantu dengan gerakan yang dilakukan Asosiasi Jaringan Beasiswa. Utamanya dalam menyediakan akses pendidikan.
"Asosiasi Jaringan Beasiswa ini membantu kerja pemerintah meningkatkan akses dan sekaligus kiualitas pendidikan anak Indonesia," ujar Pratikno.
Menurutnya, Asosiasi Jaringan Beasiswa telah mampu membuka mata pelajar bahwa pendidikan saat ini mudah diakses. Karenanya, tidak ada alasan lagi bagi pelajar untuk tidak melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
"Karena jangan sampai anak yang punya talenta, bakat luar biasa tapi tidak terfasilitasi untuk melakukan studi lanjut," tegas Pratikno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id