Saat ini, paling banyak adalah beasiswa untuk kuliah. Mengingat, rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
Ketua Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, Rina Fatimah, menuturkan program beasiswa yang tersedia tak melulu soal pendidikan akademik. Tapi, juga ada beasiswa yang sifatnya peningkatan keterampilan.
"Di Gerakan Sejuta Biasiswa ini bukan hanya program yang bersifatnya akademik. Ada juga yang peningkatan atau upskilling. Jadi non-akademika atau sifatnya vokasional," kata Rina di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
Beasiswa peningkatan keterampilan memiliki program beragam. Salah satunya, mengirimkan pelajar ke industri untuk penguatan kemampuan secara langsung.
"Agar dia juga mengikuti perkembangan industri, kebutuhan hari ini seperti apa di industri," sebut dia.
Baca juga: Visi Indonesia Emas 2045 Menuntut Anak Indonesia Mengenyam Pendidikan Tinggi |
Rina berharap dengan memberikan kesempatan pelajar untuk belajar di Industri, terjadi link and match atau kesinambungan pendidikan dengan kebutuhan industri. "Agar nantinya mereka bisa dengan cepat diterima di industri," ujar Rina.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Pratikno, mengaku pemerintah terbantu dengan gerakan yang dilakukan Asosiasi Jaringan Beasiswa. Utamanya dalam menyediakan akses pendidikan.
"Asosiasi Jaringan Beasiswa ini membantu kerja pemerintah meningkatkan akses dan sekaligus kiualitas pendidikan anak Indonesia," ujar Pratikno.
Menurutnya, Asosiasi Jaringan Beasiswa telah mampu membuka mata pelajar bahwa pendidikan saat ini mudah diakses. Karenanya, tidak ada alasan lagi bagi pelajar untuk tidak melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
"Karena jangan sampai anak yang punya talenta, bakat luar biasa tapi tidak terfasilitasi untuk melakukan studi lanjut," tegas Pratikno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News