Ilustrasi kuliah. DOK Medcom
Ilustrasi kuliah. DOK Medcom

Rupiah Tembus Rp17.000/USD, Pikir Lagi Kalau Mau Kuliah di Amerika

Ilham Pratama Putra • 07 April 2025 18:35
Jakarta: Nilai tukar rupiah tercatat Rp16.926 per USD pada Senin, 7 April 2025. Sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat jeblok di posisi Rp17.006 per USD.
 
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (UGM), Poppy Sulistyaning, menyebut lemahnya rupiah akan menyulitkan warga negara Indonesia yang berkuliah di Amerika. Sebab, rupiah semakin terpuruk terhadap dollar.
 
"WNI jadi kesulitan kuliah di luar negeri yang menggunakan USD," kata Poppy kepada Medcom.id, Senin, 7 April 2025.

Ia menegaskan kesulitan ini bukan hanya perkara melemahnya rupiah. Tapi juga berkaitan dengan kebijakan ekonomi dari Presiden AS, Donald Trump.
 
"Ini bisa berpengaruh karena nilai tukar rupiah sedang melemah melawan US Dollar. Meski perlu dibedakan isunya bukan soal kebijakan tarif semata tetapi kebijakan ekonomi Trump keseluruhan," tutur dia.
 
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 7 April 2025 memutuskan melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF). Hal ini dilakukan guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.
 
Baca juga: Tarif Trump, Apakah Ada Pengaruh ke Biaya Pendidikan?

 
Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah AS pada 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah Tiongkok pada 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global. Termasuk, arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market.
 
"Tekanan terhadap nilai tukar rupiah telah terjadi di pasar off-shore (NDF) di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446H," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam siaran pers, Senin, 7 April 2025.
 
Intervensi di pasar off-shore (NDF) dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York. Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.
 
Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik. Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia.
 
Mengacu data Bloomberg, Senin, 7 April 2025, rupiah menguat hingga 274 poin atau 1,65 persen menjadi Rp16.926 per USD dari sebelumnya di posisi Rp17.006 per USD. Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah masih berada di posisi Rp16.554 per USD.
 
Pada pukul 12.36 WIB, pergerakan rupiah terus menguat hingga mencapai Rp16.834 per USD. Rupiah terpantau menguat hingga 181,5 poin atau setara 1,09 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan