"Anggaran pendidikan 20 persen dari APBN itu kan sudah baik. Namun yang dikelola pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di Kemendikbudristek nampaknya masih belum memadai," kata Jamal kepada Medcom.id, Rabu, 17 Januari 2024.
Dia berharap ada peningkatan anggaran pendidikan, utamanya dalam bentuk beasiswa. Hal itu untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) mahasiswa S2 dan S3.
"Ya tentu peningkatan anggaran bisa difokuskan untuk meningkatkan APK, misalnya melalui pemberian beasiswa bidik misi atau Kartu Indonesia Pintar," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menambah anggaran untuk pendidikan. Hal ini untuk memperkuat riset dan mengejar rasio penduduk Indonesia berpendidikan S2 dan S3 yang masih sangat rendah.
Jokowi menuturkan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 di Indonesia di angka 0,4 persen. Sementara itu, negara tetangga sudah 2,43 persen, adapun negara maju sudah 9,8 persen.
"Ini jauh sekali. Saya minggu ini rapat dan mengambil kebijakan untuk mengejar ketinggalan. Tidak tahu anggaran dari mana, tapi kita carikan agar S2, S3, usia produktif bisa naik drastis. Karena ini kejauhan sekali," ujar Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia dikutip dari laman Antara, Senin, 15 Januari 2024.
| Baca juga: LPDP Diminta Perbanyak Kuota Beasiswa S2-S3 Dalam Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News