Gadis asal Vietnam ini mengaku senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan sarjananya di kampus UGM. Dia mengaku memilih kuliah di Indonesia merupakan sebuah keputusan terbesar dalam hidupnya.
Apalagi, ia sempat mengalami kesulitan bahasa dan perbedaan budaya. Hal itu membuatnya sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang.
Meski begitu, dia senang selama masa kuliah karena mendapat teman baru lintas negara yang selalu mendukungnya. “Saya merasa senang ini menjadi salah satu pencapaian di hidup saya,” ujar Vu Minh dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 30 Mei 2024.
Dia bercerita memilih kuliah di UGM lantaran mendapat informasi dari kerabat keluarganya. Sebab, mereka pernah tinggal dan bekerja di Indonesia selama beberapa tahun.
“UGM menjadi universitas yang direkomendasikan karena dianggap sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik indonesia yang sering membuka program beasiswa,” kata Vu Minh menirukan salah satu anggota keluarganya.
Vu Minh lantas mencari informasi tentang beasiswa UGM. Ia ikut mendaftar dan akhirnya diterima di jalur IUP prodi Hubungan Internasional melalui beasiswa Fisipol UGM ASEAN+1 Scholarship Programs (FIAS).
“Waktu itu saya melihat tawaran meliputi pembiayaan penuh pendidikan, uang saku bulanan, dan studi kultural. Jadi saya memutuskan untuk mengambil kesempatan itu,” ucap dia.
Beasiswa Fisipol UGM ASEAN+1 Scholarship Programs (FIAS) memberikan pembiayaan penuh kepada mahasiswa selama delapan semester pendidikan. Selain Vietnam, program FIAS Scholarship terbuka untuk seluruh negara-negara ASEAN dan Timor Leste.
Terdapat tiga departemen yang membuka program FIAS, yakni Department of International Relations, Department of Public Policy and Management, dan Department of Communication Sciences. Vu Minh merupakan salah satu dari mahasiswa angkatan pertama penerima FIAS Scholarship sejak dibuka pada 2021.
Bagi Vu Minh, belajar di luar negeri adalah kesempatan berharga yang tidak semua orang dapatkan. Bahkan, tidak semua universitas internasional memiliki standar untuk menerima mahasiswa asing.
“Fisipol UGM paling banyak menerapkan pembelajaran liberal. Semua dosen di sini selalu siap mendampingi saya, staf-staf juga melayani dengan baik, dan fasilitas yang ditawarkan juga tersedia kapan pun saya butuh,” beber Vu Minh.
Dia juga terbantu dengan semua program orientasi yang disusun di Fisipol UGM. Vu Minh bisa beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran baru, tempat tinggal baru, dan teman baru.
Ia juga senang bisa melakukan kegiatan lain, seperti pengabdian masyarakat dan program kebudayaan. “Sangat bersyukur dan senang bisa belajar di sini, dan saya merekomendasikan Fisipol UGM kepada teman-teman jika ingin belajar di Indonesia,” tutur dia.
Baca juga: Cerita Aliman, Sarjana Pertama di Keluarga yang Jadi Wisudawan Terbaik FEB UGM |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id