Wisudawan Terbaik Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). DOK UGM
Wisudawan Terbaik Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). DOK UGM

Cerita Aliman, Sarjana Pertama di Keluarga yang Jadi Wisudawan Terbaik FEB UGM

Renatha Swasty • 30 Mei 2024 10:18
Jakarta: Aliman masih tak menyangka bisa menyelesaikan kuliahnya di Program Studi Akuntansi 2020 Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan, dia meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,86 dan dinyatakan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM periode III TA 2023/2024.
 
“Tidak pernah terpikirkan, mimpi pun tidak sebelumnya saya bisa berkuliah di UGM salah satu universitas ternama di Indonesia,” ujar Aliman dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 30 Mei 2024.
 
Aliman merasa seperti baru kemarin menginjakkan kaki di Yogyakarta dan melihat kemegahan Gedung Pertamina Tower milik FEB UGM. Masih terngiang pertanyaan di awal berada di FEB UGM, “Apakah saya bisa bertahan dan menyelesaikan studi sarjana di sini?”

Keraguan dan kegelisahan itu dia tepiskan. Dia menjawabnya sebagai sebuah tantangan besar yang mesti ditaklukan.
 
Laki-laki kelahiran Batam ini lulus dengan predikat Cum Laude dan berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 6 bulan 2 hari. Perantau dari kota kecil di Pulau Batam itu menyebut keberhasilan ini merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam hidupnya.
 
Aliman merupakan anak sulung dua bersaudara pasangan Tang Hiong ie, 59, dan A Cin, 51. Dia lahir dan besar di sebuah kota kecil di Pulau Batam, tepatnya di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
 
Tang Hiong ie, sang ayah menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga untuk kehidupan sehari-hari. Ia bekerja sebagai karyawan di sebuah industri logistik di Batam.
 
Tang Hiong ie sangat bangga melihat keberhasilan Aliman menjadi lulusan terbaik FEB UGM. Kelulusannya menjadi seorang sarjana adalah kebanggaan tiada tara bagi keluarga besarnya.
 
“Saya ini menjadi sarjana pertama di dalam keluarga besar. Ayah sekolah hanya sampai kelas 3 SD sementara ibu tamatan SMP,” ungkap Aliman.
 
Aliman mengungkapkan keinginannya untuk kuliah telah muncul sejak kecil. Tetapi, keinginan itu mengalami pasang surut, terkadang muncul terkadang menghilang.
 
Akhirnya, keinginan kuat muncul saat ia duduk di bangku SMK Putra Batam. Kuatnya keinginan itu juga karena mendapat dorongan dari kepala sekolah.
 
Memang bukan sekadar keinginan kuat. Aliman mengimbangi itu dengan prestasi dan sejak belajar di SMK Putra Batam ia langganan juara kelas.
 
“Kepala sekolah pernah mengatakan dan menyayangkan jika saya tidak melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Ya, alhasil, dorongan kuat dari kepala sekolah dan restu orang tua memantapkan tekad,” ucap dia.
 
Meski mendapat restu dari kedua orang tuanya, dia diminta untuk kuliah di Batam saja. Pada waktu itu, kedua orang tuanya berharap Aliman bisa mengambil kuliah kelas karyawan sehingga bisa sembari bekerja.
 
Bagi Aliman, permintaan orang tuanya cukup bisa dimaklumi karena mereka belum pernah mengecap pendidikan tinggi. Orang tua Aliman semakin kaget ketika dia mengutarakan keinginannya kuliah di UGM.
 
“Sempat kaget, selain jauh orang tua mikir juga soal biaya. Tapi saat dinyatakan diterima Prodi Akuntansi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Tes (SNBT) pada tahun 2020, mau tidak mau orang tua memperbolehkan. Ya terkejut juga, tidak menyangka anaknya bisa lolos diterima di UGM di prodi favorit,” kata dia.
 
Aliman tidak ingin menjadi mahasiswa biasa-biasa saja. Dia membuktikan kepercayaan yang diberikan kedua orang tuanya dengan mengikuti perkuliahan dengan baik dan aktif mengikuti berbagai kegiatan mahasiswa di kampus.
 
Ia aktif dan tergabung dalam organisasi kerohanian Keluarga Mahasiswa Buddhis (Kamaddis) UGM, Badan Audit Kemahasiswaan FEB UGM, dan sejumlah kepanitiaan kegiatan kampus.
 
Pada 2022, ia berkesempatan menjalani kerja sambilan di sebuah kantor konsultan pajak hingga saat ini. Pada 2023, dia menjadi salah satu awardee beasiswa Bank Indonesia.
 
Selama menjalani perkuliahan, ia berhasil mencatatkan sederet prestasi, di antaranya pada 2022, ia berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Gerakan Menulis #3 pada Kompetisi Esai UNY, Juara 1 Kompetisi Esai LSCF UII, Juara 1 Kompetisi Esai Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Juara 2 Kompetisi Penulisan Eka Citta UGM (2022), dan Juara 2 Kompetisi Esai UPI.
 
Berikutnya, pada 2023 Aliman meraih Juara 1 Kompetisi Esai Bank Indonesia, Juara 2 Kompetisi Esai Nasional Demokratia UNS, Juara 2 Kompetisi Esai Cendekia Days UGM, dan Top 9 Taxplore Fiscal Policy Competition UI.
 
Aliman membeberkan cerita menarik di akhir masa kuliah. Saat menyelesaikan tugas akhir (skripsi), ia terpaksa meminjam laptop temannya karena laptop miliknya tidak mendukung untuk pengolahan data.
 
“Saya ada laptop, tetapi tidak mendukung untuk pengolahan data yang harus menggunakan software khusus sehingga mau tidak mau harus meminjam laptop teman,” kenang dia.
 
Dia sempat mengajukan peminjaman laptop ke FEB UGM tetapi persediaan telah habis. Terpaksa, ia memutuskan meminjam laptop temannya dan berhasil hingga penyelesaian skripsi dengan judul Pengaruh Literasi Perpajakan dan Kenaikan Tarif PPN Indonesia Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa dalam Platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
 
Baginya, diwisuda dan meraih gelar sarjana bukan akhir tetapi momentum awal untuk petualangan berikutnya. Keberhasilan ini, diakuinya sebagai bukti usaha keras dalam belajar, semangat pantang menyerah, mengelola waktu, dan dorongan doa orang tua.
 
Ada satu nilai yang ditanamkan orang tuanya dan terus ia pegang hingga kini yaitu untuk selalu serius dalam mengerjakan segala hal agar mendapatkan hasil yang maksimal.
 
“Pesan orang tua itu selalu saya pegang. Apabila kita sudah berusaha maksimal namun hasilnya tidak sesuai harapan, jangan putus asa karena pasti ada pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Kalau sudah berhasil jangan lekas berpuas diri tetapi tetap rendah hati,” ujar dia.
 
Sang ibu, A Cin mengaku sangat bahagia putra sulungnya bisa lulus dari UGM. Ia sangat tidak menyangka Aliman bisa kuliah dan lulus dengan baik dengan nilai yang sangat memuaskan.
 
Ia berharap Aliman bisa menjadi orang sukses dan berhasil mewujudkan apa yang sudah dicita-citakan selama ini. Menurutnya, pencapaian yang diraih Aliman tidak lepas dari dukungan FEB UGM yang sangat mendukung mahasiswanya mengembangkan potensi diri.
 
Baca juga: Terharu! Anak Keluarga Korban Tsunami Palu Lulus S2 Cumlaude di UGM

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan