Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Indi Damayanti, menyebut dalam kolaborasi itu pihaknya tak cuma melakukan penelitian. Tapi, juga pengembangan vaksin hepatitis.
"Peran serta peneliti dan akademisi untuk melakukan penelitian berkesinambungan dan strategi penanggulangan hepatitis, termasuk pengembangan vaksin maupun antivirus terkini," ujar Indi dalam webinar Isu Terkini Mengenai Biologi Molekuler dan Bioteknologi dalam Penelitian Virus Hepatitis, Rabu, 26 Juli 2023.
Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) BRIN, Elisabeth Farah Novita Coutrier, mengatakan pihaknya terus melakukan riset dan inovasi terkait penanganan dan strategi pengendalian penyakit hepatitis. Beberapa riset yang dilakukan di antaranya penelitian untuk mengungkap mutasi penyebab kegagalan vaksinasi hepatitis B, mutasi penyebab kegagalan deteksi pada progresivitas penyakit, misalnya sirosis dan kanker hati.
Pihaknya juga melakukan penelitian mengenai penularan virus hepatitis secara vertikal dari ibu dan anak. Peneliti juga memperhatikan pengembangan virus pada populasi khusus.
"Misalnya tenaga medis dan populasi orang yang tinggal serumah dengan penderita," papar dia.
Penelitian juga dilakukan pada pejamu dan organ hati. Terutama mengenai faktor onkogenik VHB dan virus hepatitis C (VHC) yang dapat menyebabkan penyakit karsinoma hepatoseluler.
Elisabeth juga mengungkapkan upaya mempelajari tingkat keanekaragaman genetik VHB dan VHC. Tak ketinggalan, melihat dan memahami variasi karakteristik genetik dari virus maupun pejamu perlu terus dilakukan.
“Variasi karakteristik genetik virus dapat memengaruhi manifestasi penyakit akibat infeksi VHB dan VHC, terutama mekanisme patogenesis karsinoma hepatoseluler terkait VHB dan VHC,” jelas dia.
| Baca juga: BRIN Gandeng ITB Kolaborasi Atasi Hepatitis di Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id