Kain tenun Badui memiliki kekhasan. Yuk kenalan dengan kain tenun Badui dikutip dari laman Ditsmp Kemikbud:
Bahan kain tenun Badui agak kasar dan warnanya cenderung dominan. Bintik-bintik kapas dari proses pemintalan tradisional menghasilkan tekstur khas tenun Badui.
Suku Badui juga menciptakan alat untuk memintal dari kapas menjadi benang sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat Kanekes menyebut alat pemintalan dengan gedogan/raraga.
Beberapa motif yang sering ditemui pada tenun Badui adalah motif poleng hideung, poleng paul, mursadam, pepetikan, kacang herang, maghrib, capit hurang, susuatan, suat songket, dan semata (girid manggu, kembang gedang, kembang saka). Motif-motif tersebut terinspirasi dari alam sekitar pegunungan Kendeng, tempat masyarakat Badui bermukim.
Suku Badui menggunakan kain tenun ini sebagai bahan utama pembuatan baju adat. Kain tenun Suku Badui yang dihasilkan Suku Badui Dalam didominasi dengan warna putih yang melambangkan suci budaya luar.
Sedangkan, kain tenun masyarakat Badui Luar didominasi warna hitam dan biru tua. Khusus bagi perempuan, kain tenun digunakan untuk membuat baju adat yang memiliki bentuk menyerupai kebaya.
Kini perempuan Badui, terutama perempuan di masyarakat Badui Luar menenun untuk membantu pendapatan ekonomi keluarga. Aktivitas menenun bisa disaksikan di rumah-rumah penduduk.
Menenun tak hanya dilakukan perempuan tua, melainkan juga oleh remaja putri. Umumnya, untuk menghasilkan kain tenun dengan panjang 2,5 meter dan lebar 2 meter dibutuhkan waktu sekitar tiga hari.
Baca juga: Cerita Hidup Masyarakat di Selembar Tenun Sumba |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id