ITS bersama 15 perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia ditunjuk sebagai salah satu institusi pendidikan yang dinilai sukses berkontribusi aktif dalam target pengembangan potensi riset di Indonesia. Target yang difokuskan oleh ITS juga selalu menekankan pada energi transisi yang sejalan dengan tujuan utama PLN dalam memerangi dampak pemanasan global.
Rektor ITS Mochamad Ashari menjelaskan kerja sama ITS dan PLN, baik riset energi maupun akademik sudah berjalan sejak lama. Namun, berbeda dengan kali ini, program yang didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini dicanangkan untuk pengelolaan kerja sama terintegrasi dengan perguruan tinggi lainnya.
Ashari menyebut terintegrasinya sistem kerja sama riset yang mendukung tujuan nasional ini ditargetkan lebih sinergis dalam pengembangan energi di dalam negeri. Dia menyebut pemerintah juga telah mewanti-wanti agar institusi pendidikan dan industri harus merencanakan produksi EBT dengan baik untuk disalurkan kepada masyarakat.
"Dengan demikian, pengembangan energi transisi akan berjalan dengan baik ke depannya," ujar Ashari dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Januari 2023.
Guru Besar Departemen Teknik Elektro ITS ini menyebut keberadaan perguruan tinggi juga diharapkan lebih untuk memproyeksikan kebutuhan teknologi buatan mahasiswa. Bagi ITS sendiri, hal itu akan memanfaatkan pusat penelitian yang disesuaikan dengan potensi mahasiswa dan pengembangan PLN di ranah energi.
"Kebutuhan ini akan menjawab pertanyaan masyarakat akan efisiensi penggunaan EBT," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan kerja sama pengelolaan energi transisi oleh berbagai perguruan tinggi akan dibarengi dengan program beasiswa oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Yakni, dengan rancangan program menuju Indonesia Emas 2045 dalam peningkatan kualitas mahasiswa.
"Target ini juga sejalan dengan program yang mendukung prioritas nasional di sektor riset public," papar Darmawan.
Darmawan mengatakan beasiswa dalam pengembangan riset ini merupakan kesempatan baik bagi mahasiswa, sebab kuota yang diberikan PLN sangat terbatas. Apalagi, dengan perkembangan rentang waktu peralihan industri energi yang begitu pesat.
“Hal tersebut tentunya akan memunculkan persaingan mahasiswa yang begitu ketat,” tutur dia.
PLN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia juga bisa menjadi alasan khusus bagusnya tawaran beasiswa ini. PLN sangat menginginkan partisipasi dari mahasiswa untuk kemajuan bangsa, sesuai dengan target Indonesia di pengembangan energi transisi.
Keselarasan pengembangan riset dan beasiswa yang dipionirkan oleh PLN dan Kemendikbudristek ini diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan nasional. Integrasi pengembangan riset energi juga diharapkan dapat memantapkan karier lulusan berdasarkan program Leadership, Enrichment, dan Development (LEAD) yang melibatkan mentor profesional kepada mahasiswa.
Baca juga: Cegah Korosi, Mahasiswa ITS Buat Coating Kapal dari Pasir Besi dan Limbah Abu Sekam Padi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News