"Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penulis, peningkatan kapasitas, penguatan profesi, dan melindungi hak atas karya serta kemerdekaan menulis," kata Mardiyah.
Warih Wisatsana dalam orasinya menuturkan, "Perjalanan Satupena menuju Alinea diibaratkan sebagai sebuah peristiwa moksa. Kita terlepas dari konsep lama menuju bentukan yang baru.”
Dalam paparan tersebut, ia juga tak lupa mengingatkan bahwa Alinea merupakan rumah sejati yang menampung spirit penulis untuk menyuarakan makna hidup bagi sebanyak-banyaknya orang secara luas tanpa sekat.
"Alinea tak sekadar rumah bersama bagi para penulis, tetapi bertanggung jawab membangun ekosistem dunia kepenulisan yang lebih sehat dan bermartabat.
"Bahkan, lebih jauh lewat tulisan kita harus membangun masyarakat yang lebih baik,” kata Warih.
Penulis Pinto Anugrah, Ita Siregar, dan Neni Muhidin yang menjadi representasi penulis dari beragam wilayah di Indonesia juga mengutarakan rasa percaya diri akan potensi Alinea. Mereka berharap Alinea semakin solid membangun kekuatan untuk saling berjejaring.
Semua berharap Alinea menjadi wadah bagi penulis dapat merefleksikan seluruh peristiwa dan pembelajaran guna bergerak maju melahirkan gagasan yang lebih baik. "Semua untuk dunia tulis-menulis yang lebih baik,” kata Neni Muhidin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News