"Apabila terjadi hal-hal seperti itu, dengan segala hormat ada beberapa yang di luar kontrol," kata PIC Beasiswa Kemendikbudristek, Ratna Prabandari, dalam siaran Instagram @beasiswaosc dikutip Rabu, 11 Mei 2022.
Dia menyebut perlakuan Budi di luar kendali Kemendikbudristek. Ratna menduga perbuatan Budi mendapat pengaruh dari kehidupan sosial pribadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Apakah karena pergaulan atau apa, aku enggak ngerti," tutur dia.
Ratna tak bisa menjamin hal itu tidak terjadi kembali. Namun, dia memastikan seleksi reviewer sangat ketat.
"Dalam wawancara misal kita baik yang wawancara luring atau daring pasti akan direkam. Jadi, kalau ada sesuatu ya pasti akan kelacak," tutur dia.
Sebelumnya, media sosial ramai membicarakan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko. Tulisannya di media sosial dinilai menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
Dalam postingannya, Budi mengungkapkan mewawancarai mahasiswa yang akan berangkat ke luar negeri. Dia memuji kemampuan akademis maupun soft skills kandidat. Namun, pada bagian akhir, dia memberi stigma bersifat SARA.
"Jadi, 12 mahasiswa yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar open minded. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat, dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," tulis Budi.
Tulisan itu menuai banyak komentar. Budi dianggap menghakimi suatu golongan.
Baca: Rektor ITK, Kemendikbudristek Tegaskan Reviewer LPDP Diseleksi Ketat dan Dievaluasi