Ilustrasi. DOK Pexel
Ilustrasi. DOK Pexel

Lulus Tanpa Skripsi, 2 Negara Ini Tawarkan Jalur Alternatif yang Lebih Fleksibel

Renatha Swasty • 03 Juli 2025 20:03
Jakarta: Skripsi kerap menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa tingkat akhir di Indonesia. Prosesnya panjang, revisinya berkali-kali, dan tak jarang menjadi sumber tekanan menjelang kelulusan.
 
Namun, ternyata tidak semua negara mewajibkan skripsi sebagai syarat meraih gelar sarjana. Beberapa sistem pendidikan di dunia menawarkan pendekatan lebih fleksibel, adaptif, dan berorientasi pada kesiapan kerja.
 
Dikutip dari unggahan Instagram @hotcourses_id, dua negara yang memiliki sistem pendidikan tinggi semacam ini adalah Amerika Serikat dan Australia. Di kedua negara tersebut, mahasiswa bisa menyelesaikan studi tanpa harus menulis skripsi, tergantung pada jurusan dan kebijakan kampus masing-masing. Berikut penjelasannya:

Amerika Serikat: Lulus lewat ujian atau proyek profesional

Di berbagai universitas di Amerika Serikat, skripsi bukan satu-satunya jalan menuju kelulusan. Mahasiswa umumnya diberi dua pilihan utama, yakni menyelesaikan ujian akhir atau mengerjakan proyek profesional sebagai bentuk evaluasi akhir.

Ujian akhir bisa berupa tes tertulis, ujian praktik, atau proyek berbasis studi kasus yang dirancang untuk menguji pemahaman dan keterampilan mahasiswa secara komprehensif. Sementara itu, proyek profesional lebih berfokus pada pendekatan praktis seperti pengembangan produk, riset terapan, atau solusi untuk permasalahan industri.
 
Baca juga: 4 Alternatif Skripsi Ini Bisa Jadi Syarat Kelulusan Mahasiswa

Model ini memberikan kebebasan bagi mahasiswa memilih metode evaluasi yang paling sesuai dengan kemampuan dan tujuan mereka, tanpa harus terjebak pada format skripsi yang kaku.

Australia: Fokus selesaikan SKS, bukan skripsi

Sementara itu, di Australia, banyak universitas menerapkan sistem kelulusan berbasis penyelesaian credit points atau satuan kredit semester. Mahasiswa hanya perlu menuntaskan jumlah SKS yang diwajibkan dalam kurikulum, dan secara otomatis dinyatakan lulus.
 
Beberapa jurusan memang tetap mensyaratkan tugas akhir seperti esai panjang atau proyek penelitian ringan. Namun bentuknya jauh lebih sederhana dan tidak seberat skripsi yang umum di Indonesia. Hal ini membuat mahasiswa dapat lebih fokus pada penguasaan materi, keterampilan praktis, dan persiapan karier.
 
Sistem pendidikan di Amerika Serikat dan Australia memperlihatkan keberhasilan studi tidak harus bergantung pada satu bentuk tugas akhir saja. Mahasiswa diberi ruang untuk memilih jalur yang paling sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka.
 
Apakah melalui ujian menyeluruh, proyek profesional, atau cukup menyelesaikan seluruh mata kuliah, setiap jalur dirancang untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja.
 
Pendekatan fleksibel ini menjadi alternatif menarik bagi generasi muda yang ingin menempuh pendidikan tinggi dengan cara yang lebih relevan, efisien, dan sesuai dengan dinamika dunia profesional saat ini. (Antariska)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan