"Kasus dimaksud sudah ditangani dan ada penjatuhan sanksi. Sanksi atau hukuman berat bagi dosen atau dokter senior," kata Rektor Unpad kepada Medcom.id, Selasa 20 Agustus 2024.
Ia pun menerangkan, dalam perundungan tersebut, juga terlibat mahasiswa residen atau dokter senior Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Namun ia tak menerangkan berapa banyak dokter residen yang terlibat.
"Skorsing hingga dropout bagi mahasiswa residen," ujarnya.
Rina menjelaskan kasus ini akan diselesaikan oleh Unpad. Ia menerangkan secara khusus, kasus tersebut ditangani oleh Dekan FK Unpad.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KemenkoPMK) juga menyoroti senioritas di dunia kesehatan yang dinilai sering disalahartikan. Sehingga merugikan junior dan cenderung mengarah pada aksi perundungan.
“Mau tidak mau terkadang itu terkait dengan senioritas di bawah pendidikan profesi. Tingkat senioritas itu memegang peranan sangat penting sehingga terkadang disalahartikan atau dimanfaatkan untuk ospek juniornya,” kata Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko, PMK Warsito di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin 19 Agustus 2024.
Pihaknya pun mengaku sedang berkoordinasi dan mengumpulkan data dari beberapa kementerian/ lembaga. Untuk mendapatkan detil kasus yang terjadi di Unpad
"Untuk kita segera adakan rapat koordinasi terpadu terkait dengan ini. Termasuk juga perwakilan kampus nanti, karena kan prodi-prodi spesialis,” ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswi PPDS Undip Bunuh Diri, Komisi X Minta Kampus Evaluasi Sistem Akademik |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News