Di Malang, terdapat beberapa candi yang memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang tinggi.
Candi-candi ini menawarkan pemandangan sejarah yang menarik dan merupakan destinasi wisata budaya yang penting di Malang.
Kalau kamu penasaran, ajak keluarga dan bestie-mu buat menjelajah lebih banyak lagi warisan budaya Indonesia di kota Malang.
5 Candi di Malang
1. Candi Singasari
Candi Singasari dibangun pada Masa Kerajaan Singasari oleh Raja Krtanegara pada abad ke-13M. Candi ini berlatar agama Siwa- Buddha. Di sekitar candi banyak ditemukan arca, antara lain arca Prajnaparamita yang oleh penduduk setempat disebut sebagai "Ken Dedes" dan sepasang Dwarapala berukuran raksasa. Juga arca Durga, Ganesha, Mahakala, Nandiswara, dan Bhairawa Cakra-cakra yang dahulu dibawa ke Leiden, Belanda dan baru saja dikembalikan ke Indonesia pada tahun 2024.Baca juga: Berkunjung ke 12 Museum di Jakarta Ini Bisa Gratis Lho, Begini Caranya! |
2. Candi Kidal
Nama "Kidal", selain berasal dari nama desa tempat candi ini berada yaitu di Desa Rejokidal, juga karena letak candinya yang tidak tepat di tengah- tengah halaman candi. Candi ini berlatar agama Hindu-Siwa, yang dahulu ditandai adanya arca Siwa Mahadewa. Dinding candi dipenuhi relief hias dan relief cerita Garudeya, yaitu kisah Garuda menyelamatkan sang Ibu dengan air amerta dan bantuan dewa Wisnu.3. Candi Jago
Nama "Jago" berasal dari kata Jajaghu, berdasarkan tulisan di dalam kitab Nagarakartagama. Candi Jago berlatar agama Buddha Tantrayana yang nampak dari arca Amoghapasa, arca perwujudan Raja Wisnuwardhhana, raja keempat Singasari yang wafat pada tahun 1280. Akan tetapi, dalam Prasasti Manjusri disebutkan bahwa candi ini telah dibangun ulang pada masa Majapahit oleh Adityawarman, salah seorang petinggi Majapahit pada tahun 13434. Candi Badut
Candi ini bercorak agama Hindu-Siwa, ditandai dengan adanya arca Agastya, Durga Mahisasuramardini, dan sisa lingga-yoni. Candi ini diperkirakan dibangun oleh Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan, berdasarkan isi Prasasti Dinojo (760 M), disebutkan bahwa Raja Gajayana memperingati pembuatan arca Agastya dari batu hitam sebagai pengganti arca dari kayu cendana5. Candi Sumberawan
Candi ini berlatar agama Buddha, terletak tak jauh dari Candi Singosari. Uniknya, candi ini berbentuk stupa, tidak memiliki tangga dan ruang, sehingga seringkali juga disebut sebagai Stupa Sumberawan. Candi yang diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M ini, memiliki bangunan yang seluruhnya terbuat dari batu andesit. Diduga, Candi Sumberawan digunakan hanya sebagai tempat pemujaan.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News