Rekaman itu dibagikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, melalui unggahan Instagramnya @ahmadsahroni88 pada Selasa, 17 September 2024. Terdapat tiga potongan rekaman yang diunggah Sahroni.
Rekaman pertama tampak gerombolan siswa menuju kamar mandi. Sahroni memberikan tanda lingkar berwarna merah kepada seorang siswa yang terlibat perkelahian.
CCTV itu merupakan rekaman pada 30 Januari 2024 sekitar pukul 13.27 WIB. "Slide 1 anak-anak memasuki toilet. (Anak) rambut keriting (dilingkar merah) tanpa paksaan dan berjalan normal saja," tulis Sahroni.
Rekaman kedua, diduga hasil rekaman dari salah satu handphone siswa. Dalam rekaman itu tampak gerombolan siswa sudah memadati kamar mandi.
Siswa dengan rambut keriting yang sebelumnya diberi lingkar merah terlibat perkelahian. Ia berkelahi satu lawan satu melawan siswa lainnya.
Keduanya saling berbalas pukulan. "Slide kedua di dalam toilet, rambut keriting action, gebukinnya asik juga," tulis Sahroni.
Rekaman ketiga, memperlihatkan gerombolan siswa keluar dari kamar mandi. "Slide ketiga keluar dari toilet mereka kayaknya sih baik-baik saja, yang rambut kertiting keluar toilet dengan dugaan saya dia tertawa senang," tulis Sahroni.
Sahroni menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, ia selama ini mengenal BINUS School Simprug sebagai sekolah yang sangat baik serta tak mudah menyekolahkan anak di tempat tersebut.
"Pertanyaannya itu anak udah lama sekolah di situ atau baru pindahan?" tanya Sahroni.
Sebelumnya, pihak SMA BINUS Simprug (BINUS School Simprug) buka suara terkait tuduhan pembiaran atas laporan peristiwa perisakan, pengeroyokan, hingga pelecehan seksual oleh sejumlah siswa kepada seorang siswa. BINUS menyatakan tuduhan yang disampaikan pihak pelapor di sejumlah media seperti podcast berpotensi mencemarkan nama baik lembaga pendidikan tersebut.
Pernyataan pihak BINUS disampaikan oleh Kuasa Hukum BINUS School Simprug yang diwakili Otto Hasibuan dalam konferensi pers di Jakarta pada Sabtu, 14 September 2024. Otto mengatakan konferensi pers digelar untuk memberikan penjelasan atas pemberitaan yang menuduh BINUS melakukan pembiaran terhadap suatu peristiwa dugaan perundungan, pengeroyokan, dan pelecehan seksual pada seorang siswa BINUS pada 30 dan 31 Januari 2024.
Otto menyampaikan pihak sekolah selalu terbuka dan akomodatif terhadap laporan dugaan kekerasan di sekolah. Ini terbukti dari pengawalan BINUS terhadap laporan dugaan perisakan RE ke kepolisian selama sembilan bulan terakhir. Otto mempertanyakan ledakan isu ini beberapa waktu terakhir ini.
"Terus terang ini sebenarnya peristiwa yang sudah berjalan dari Januari hingga September dan sudah ditangani oleh kepolisian. Tapi entah kenapa ini jadi berita sedemikian rupa," kata Otto dalam konferensi pers yang digelar di BINUS School Simprug, Jakarta, Sabtu, 14 September 2024.
"Seakan2 BINUS melakukan pembiaran terhadap suatu peristiwa bullying, pelecehan seksual, dan pengroyokan pada seorang siswa di BINUS ini, yaitu kejadian pada 30 Januari 2024 dan peristiwa 31 Januari 2024," kata Otto.
Otto menceritakan kronologi penanganan peristiwa tersebut kepada media. Otto juga membuka rekaman video CCTV yang disebut menjadi salah satu peristiwa yang terjadi pada 30 dan 31 Januari 2024.
Otto menyebut sembari menunjukkan isi video. Dia mengatakan yang terjadi dalam rekaman tersebut tidak tampak seperti pengeroyokan, melainkan perkelahian antar siswa.
"Kita sudah melakukan tindakan kepada delapan orang ini, yang kita temukan berdasarkan penglihatan secara visual manajemen dan CCTV yang ada. Di sana kami lihat itu tidak ada pengeroyokan, tidak ada bullying dan pelecehan seksual kecuali peristiwa itu tidak terlihat dan tidak diketahui dan dijelaskan para siswa yang terjadi dan ini sudah dijelaskan kepada polisi," tutur dia.
Baca juga: BINUS School Simprug Bantah Tuduhan Pembiaran Terhadap Laporan Kasus Bullying |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id