Ketua LTMPT, Ravik Karsidi mengakui, hari ini, Kamis, 24 Januari 2019 terjadi penumpukan input data secara bersamaan dan besar-besaran yang dilakukan sekolah di laman PDSS. Penumpukan ini menyebabkan sistem PDSS tidak bisa menerima masukan data tersebut.
Untuk itu, LTMPT mengambil kebijakan memperpanjang masa pengisian dan finalisasi data PDSS bagi sekolah yang sudah log in, namun belum menyelesaikan pengisian serta finalisasi data tersebut. "Maka diberikan prioritas untuk menyelesaikannya sampai 27 Januari 2019 pukul 18.00 WIB," kata Ravik di Jakarta, Kamis, 24 Januari 2019.
Baca: Guru Sibuk Menyiapkan USBN, Pengisian PDSS Terhambat
Sehubungan dengan hal itu, verifikasi data oleh siswa baru dapat dilakukan pada 27 Januari 2019 mulai pukul 18.01 WIB-29 Januari 2019 pukul 10.00 WIB. Ravik juga mengimbau, agar sekolah segera menyelesaikan pengisian PDSS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tersebut.
"Pada waktunya nanti, kami minta siswa juga dikawal untuk melakukan verifikasi, agar segera bisa dilakukan finalisasi," tegas Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini.
Bagi sekolah yang belum menyelesaikan sampai batas waktu yang ditetapkan, maka tidak akan diikutkan dalam SNMPTN. Akibatnya, siswa sekolah akan dirugikan, karena siswa tidak bisa melakukan verifikasi. "Pasti tidak ada siswa yang eligible (berhak) untuk mendaftar SNMPTN," kata Ravik.
Berdasarkan data statistik LTMPT, jumlah sekolah yang sudah mengisi PDSS hingga Kamis, 24 Januari 2019 pukul 16.30 WIB mencapai 17.075 sekolah dari total 27.057 sekolah yang sudah log in dan terdaftar di PDSS. Artinya masih ada 10.429 sekolah lagi yang belum mengisi PDSS hingga H-1 batas pengisian PDSS berakhir, yakni 25 Januari 2019.
Dari data tersebut, jumlah sekolah yang sudah melakukan finalisasi baru 8.235 sekolah. "Masih ada 10.429 sekolah yang berpotensi mengisi PDSS, tetapi belum mengisi data sampai jam 16.30 WIB (Kamis) tadi," ungkap Ravik.
Seperti diberitakan sebelumnya, masih rendahnya jumlah sekolah yang mengisi PDSS sebagai bagian dari proses SNMPTN, salah satunya disebabkan kesibukan para guru menyiapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2019.
Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Bandung, Suryana mengungkapkan hal tersebut. Menurut Suryana, saat ini guru-guru tengah sibuk mempersiapkan kisi-kisi soal untuk USBN yang akan digelar Maret 2019 mendatang.
"Sekarang ini di sekolah, para guru sebagian besar sedang banyak kegiatan penulisan kisi-kisi USBN, sehingga secara tidak langsung pengisian PDSS kurang personel," kata Suryana kepada Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News