Nasih meminta seluruh guru dan siswa pendaftar untuk memperhatikan proses jadwal yang sudah ditentukan. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu juga mengimbau agar pendaftar tidak melakukan proses diakhir waktu pendaftaran. Selain itu, dalam memilih program studi, sekali lagi diperlukan diskusi dan pertimbangan yang matang antara siswa dengan guru dan orang tua.
"Kami tidak henti-henti mengingatkan agar bisa menghindari proses pendaftaran di waktu-waktu akhir. Selain itu, sekali lagi dalam memilih program studi harap didiskusikan dengan baik antara siswa, guru, dan orang tua. Karena prodi ini nanti akan menentukan proses belajar selama empat tahun dan karir ke depannya," jelasnya.
Perihal SBMPTN, Nasih menjelaskan ada dua materi yang diujikan tahun ini, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS). Untuk TPS, kisi-kisi yang diujikan adalah mengukur kemampuan kognitif yang terdiri dari kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, dan kemampuan memahami bacaan dan menulis.
"TPS ini baik Soshum dan Saintek sama," ujarnya.
Baca: Daftar SNMPTN, Unpad: Jangan 'Tertipu' Jumlah Peminat Tahun Lalu
Kemudian, untuk TPA, jelasnya, akan mengukur kemampuan peserta dalam pemahaman pengetahuan dan keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi. TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten matapelajaran yang dipelajari di sekolah.
"Penekanan tes adalah pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)," tegas Nasih.
Selanjutnya, dalam proses pendaftaran UTBK di tengah pandemi, Nasih mengingatkan agar peserta melakukan pembayaran pendaftaran secara online. Ia berharap, agar semua peserta tetap jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan yang berlaku.
"Kami berharap dalam pelaksanaan UTBK nanti Covid-19 bisa terkendali. Jika ke depan ada proses vaksinasi yang sudah melibatkan siswa, semua siswa bisa mengikutinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News