Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun segera bereaksi. Mereka mengklaim bahwa buku kamus yang dimaksud tidak diterbitkan secara resmi dan nama KH Hasyim Asy'ari ada di dalamnya.
Berikut kronologi dan perkembangan dari polemik hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia:
1. Diungkap Anggota DPR
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengungkapkan tidak ada keterangan terkait kiprah KH. Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Padahal beliau dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang mendorong tercapainya Kemerdekaan Indonesia termasuk mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan agresi militer Belanda.“Anehnya di sampul Kamus Sejarah Jilid I ini ada gambar KH. Hasyim Asy'ari tapi dalam kontennya tidak dimasukan sejarah dan kiprah perjuangan beliau," terang Huda, Senin, 19 April 2021.
2. Kemendikbud Klaim Tak Terbitkan Kamus Sejarah Jilid I
Meluruskan tudingan yang dimaksud kalangan tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengklaim buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi."Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," ucap Hilmar dalam keterangannya, Senin malam, 19 April 2021.
3. Kemendikbud Minta Maaf
Kemendikbud meminta maaf atas hilangnya nama KH. Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Republik Indonesia. Hilmar mengakui, itu adalah murni keteledoran dan kesalahan teknis."Memang ada kesalahan teknis dalam penyusunan dan kami memohon maaf karena ini kesalahan yang tidak perlu terjadi, buku yang belum siap tapi di-upload di website resmi," kata Hilmar dalam Bincang Pendidikan Kemendikbud, Selasa, 20 April 2021.
4. Tak Sengaja Masuk Situs Proyek Baru Kemendikbud
Hilmar menerangkan bahwa awalnya buku tersebut merupakan proyek di tahun 2017 yang tak rampung."Pada 2017 belum selesai tapi karena ada masa anggaran habis, yang tidak selesai dilaporkan, yang tidak selesai di-layout dan kemudian dibuatkan pdf. baik file dan copy dicetak 20 eksemplar dan diedarkan untuk keperluan penyuntingan," papar dia.
Kemudian, pada 2019, Direktur Sejarah diminta menyiapkan materi untuk situs resmi Rumah Belajar. Naskah Kamus Sejarah yang belum rampung itu pun masuk dalam laman resmi Rumah Belajar.
"Saya sudah cek sampai staf di lapangan kesimpulannya ini keteledoran naskah yang tidak siap kemudian sudah dimuat di website itu," katanya.
Namun, ia memastikan buku tersebut sudah tak ada di website tersebut lagi.
5. Keluarga KH Hasyim Asy’ari Bakal Layangkan Surat ke Kemendikbud
Keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pun angkat bicara. Mereka menduga ada unsur kesengajaan. Pihak keluarga besar pondok pesantren akan segera melayangkan surat secara resmi ke pemerintah dalam hal ini Kemendikbud."Saya lihat ada beberapa tokoh lain yang dimasukkan, namun KH Hasyim Asy’ari tidak ada. Ini seperti test the water. Okelah kemarin ada penjelasan bahwa ini program lama, tapi kami melihat terus berulang-ulang seperti itu, melemparkan sesuatu kemudian direvisi ketika ada reaksi. Ini kan aneh,” papar cucu Hasyim Asy’ari, KH M Irfan Yusuf Hasyim, saat dikonfirmasi, Selasa, 20 April 2021.
6. Mendikbud Klarifikasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, sudah menugaskan Dirjen Kebudayaan untuk menyempurnakan kamus yang penyusunannya sempat terhenti tersebut.“Begitu mendengar isu Kamus Sejarah yang disusun tahun 2017 sebelum saya menjabat, saya langsung menugaskan Dirjen Kebudayaan untuk menyempurnakan kamus yang sempat terhenti,” ucap Nadiem dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya @nadiemmakarim, Rabu, 21 April 2021.
Dalam keterangan video tersebut, Nadiem juga menjelaskan bahwa Kemendikbud tidak pernah menerbitkan Kamus Sejarah ini secara resmi. Apalagi menggunakannya sebagai rujukan pembelajaran di sekolah.
Nadiem juga menegaskan tidak ada niat untuk menghilangkan jejak sejarah. Terlebih, soal sejarah perjuangan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.
“Kepada masyarakat Indonesia saya sampaikan tidak ada maksud Kemendikbud menghilangkan jejak sejarah,” tegas Nadiem.
7. Nama KH Hasyim Asy'ari Ada di Entry Bagian Peristiwa dan Organisasi
Penyunting buku Kamus Sejarah Republik Indonesia,Susanto Zuhdi, menjelaskan bahwa nama tokoh NU itu tak sepenuhnya hilang. Susanto memaparkan terdapat empat entry dalam penyusunan Kamus Sejarah RI, yakni tokoh, organisasi, peristiwa, dan tempat bersejarah. Nama pendiri NU itu tercantum dalam entry bagian peristiwa dan organisasi."KH Hasyim Asy'ari kami ceritakan dalam pendirian NU. Bagaimana mungkin melupakan tokoh ini. Tapi tidak muncul sebagai entry tokoh, tapi ada di entry peristiwa tempat kejadian organisasi," kata Susanto dalam Bincang Pendidikan Kemendikbud, Selasa, 20 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News