"Kita minta untuk dikurangi karena itu kewenangnya dari pemerintah provinsi, pertama supaya tidak lagi membuka jurusan-jurusan yang sudah tidak kompetitif," kata Muhadjir dalam kunjungannya ke SMK Negeri 1 Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 28 Juli 2019.
Sementara untuk jurusan yang sudah terlanjur ada, Muhadjir minta untuk dikonversi menyesuaikan kebutuhan kekinian. Terkait jurusan, Muhadjir mengatakan masing-masing daerah yang paling tahu kebutuhannya
"Kemendikbud memberikan keleluasaan kepada dunia industri membantu memberikan urun kepada sekolah-sekolah partner, untuk merancang kurikulum di masing-masing tempat. Porsinya itu bisa sampai 70%," ujarnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Akan Rombak Keberadaan SMK
Lebih lanjut Muhadjir menjelaskan, 70% kurikulum itu bisa di core-nya bersama industri, sesuai dengan kebijakan. Pasalnya SMK sekarang demand based atau berbasis kebutuhan.
Selain kurikulum, teaching factory juga ditentukan oleh industri partner. "SMK itu tidak lagi berbasis pada dari pihak pemilik, dari pihak supply termasuk Kemendikbud, tetapi lebih kepada peminta," ungkapnya.
Hari ini Menteri Muhadjir menyambangi SMKN 1 Jakarta. Rencananya salah satu sekolah tertua itu bakal direvitalisasi. Revitalisasi sendiri rencananya juga akan dilakukan pada ribuan SMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News