Deputi Direktur Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI Royhan Nevy Wahab saat memberikan kuliah umum di Unair. DOK Unair
Deputi Direktur Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI Royhan Nevy Wahab saat memberikan kuliah umum di Unair. DOK Unair

Kemenlu RI: Negosiator yang Baik Dibentuk, Bukan Lahir Begitu Saja

Renatha Swasty • 04 November 2022 17:37
Jakarta: Bekerja menjadi diplomat banyak bersinggungan dengan negosiasi. Deputi Direktur Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Royhan Nevy Wahab membagikan tips menjadi negosiator yang baik.
 
Hal itu disampaikan dalam kuliah umum mata kuliah Hukum dan Perancangan Perjanjian Internasional Universitas Airlangga (Unair). Dia menjelaskan soal aspek teoritis dan praktis dari negosiasi perjanjian.
 
Royhan menyebut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 mengatur perjanjian internasional yang diratifikasi Indonesia harus mencerminkan kepentingan nasional. Tentunya, dalam dinamika komunitas internasional, setiap negara dan pihak-pihak lainnya memiliki kepentingan masing-masing. Kehadiran negosiasi untuk mencari titik temu dari berbagai posisi dan kepentingan yang mungkin bertentangan.

“Oleh karena itu, negosiator yang baik itu dibentuk melalui jam terbang tinggi, bukan lahir begitu saja. Negosiasi tak hanya sekadar perbincangan, mereka memiliki peran vital dalam pembuatan kebijakan," kata alumni FH Unair itu dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 4 November 2022.
 
Dia menjelaskan kebijakan tersebut adalah isu-isu penting. Seperti perekonomian, tata pemerintahan, atau hubungan internasional.
 
"Jadi perannya sangat penting,” tegas Royhan.
 
Dia menuturkan teknik negosiasi suatu perjanjian harus mengaplikasikan prinsip CBAE (Core, Basics, Approach, dan Elements). Royhan menjelaskan maksud dari Core ialah inti dan tujuan yang ingin dicapai dari perjanjian tersebut, serta kepentingan nasional yang ingin dinegosiasikan.
 
Kemudian, Basics ialah strategi dan taktik untuk bernegosiasi dengan pihak lainnya. Royhan menyebut yang harus diperhatikan adalah posisi yang dimiliki oleh pihak yang diajak negosiasi.
 
Approach di sini yang dimaksud adalah pendekatan apa yang ingin digunakan dalam negosiasi. Apakah pendekatannya secara strategis, behavioral, atau struktural. Untuk Element, yang dimaksud adalah elemen-elemen apa saja yang harus diperhatikan dalam proses negosiasi. Misal kepentingan apa yang dimiliki oleh lawan negosiasi, atau siapa yang diajak negosiasi, dampak dan alternatif apa yang bisa terwujud,” papar dia.
 
Royhan juga memberikan tips dan trik menjadi negosiator andal. Beberapa hal yang mesti dilakukan adalah harus bisa mencari titik temu antara para pihak, perbanyak relasi, harus mendengarkan keinginan, dan kepentingan pihak dengan baik, serta berpikir dengan kreatif.
 
“Hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengambil hati (take it personal) dalam proses negosiasi. Jangan pula memberikan sesuatu tanpa mendapat balik suatu hal. Jangan buat permintaan yang masuk akal, serta jangan terburu-buru dalam proses negosasi,” tutur dia.
 
Baca juga: Simak Nih, 10 Universitas dengan Prodi Hubungan Internasional Terbaik

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan