Menanggapi kondisi ini, seorang siswa membuat petisi di laman change.org melalui akun Siswa Agit menuntut pembatalan atau peninjauan ulang TKA 2025. Diakses pada Rabu, 29 Oktober 2025, sebanyak 200 ribu orang telah menandatangani petisi itu.
“Oleh karena itu, kami meminta pemerintah dan pihak terkait untuk meninjau kembali keputusan ini. Diharapkan adanya penundaan atau pembatalan pelaksanaan TKA 2025, sehingga kami dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik,” tulis akun Siswa Agit dikutip dari laman change.org, Rabu, 29 Oktober 2025.
Berikut ringkasan isi petisi pembatalan TKA:
Salah satu isu utama adalah waktu persiapan yang dinilai terlalu singkat. Penetapan resmi TKA dilakukan pada 14 Juli 2025, sementara pelaksanaan TKA dijadwalkan pada 3 November 2025. Dengan demikian, siswa dan guru hanya memiliki sekitar 112 hari atau 3,5 bulan untuk mempersiapkan diri, waktu yang dianggap tidak memadai oleh banyak siswa.
Selain itu, cakupan materi yang luas dan ketidakmerataan pembelajaran juga menjadi kendala. Penerapan Kurikulum Merdeka di kelas 10 dan 11 menyebabkan materi antar sekolah tidak merata. Beberapa siswa hanya belajar dari presentasi teman atau tes harian karena guru belum menyampaikan materi secara lengkap. Kondisi ini membuat mereka kesulitan memprediksi soal TKA, sehingga menambah tekanan menjelang asesmen.
Minimnya dukungan dari sekolah juga menjadi sorotan. Beberapa sekolah tidak menyediakan fasilitas belajar yang memadai maupun bimbingan tambahan, sementara siswa yang tidak mampu mengikuti bimbingan belajar (bimbel) menghadapi tantangan lebih besar. Kekurangan dukungan ini membuat beban belajar semakin berat, terutama di tengah jadwal kelas 12 yang padat.
Selain itu, ujian praktik tambahan yang tetap dijalankan di beberapa sekolah menambah tekanan. Siswa harus membagi waktu antara persiapan TKA dan kegiatan sekolah lainnya, sehingga meningkatkan stres mental menjelang pelaksanaan asesmen.
Dengan kondisi persiapan yang terbatas, cakupan materi yang luas, minimnya dukungan sekolah, serta tambahan ujian praktik, para siswa menilai pelaksanaan TKA 2025 belum siap untuk dijalankan.
Melalui petisi di change.org, mereka berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mempertimbangkan kembali jadwal dan mekanisme TKA, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan yang adil untuk mempersiapkan diri, menurunkan tekanan mental, dan menjaga kualitas pendidikan secara menyeluruh. (Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id