Mendikdasmen Abdul Muti. DOK YouTube TVR Parlemen
Mendikdasmen Abdul Muti. DOK YouTube TVR Parlemen

Pemangkasan Anggaran Lagi Memanas, Mendikdasmen Sikapi Pakai Pantun Buah Nanas

Ilham Pratama Putra • 13 Februari 2025 18:33
Jakarta: Pemerintah memangkas anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebesar Rp7,27 triliun. Total anggaran Kemendikdasmen tahun ini tercatat Rp26,2 triliun atau hanya 3,6 persen dari total anggaran pendidikan di APBN yang tersebar di sejumlah kementerian senilai Rp724,2 trliun.
 
Sebelum terkena efisiensi, Kemendikdasmen memiliki anggaran sebesar Rp33,5 triliun. Setelah diefisiensi sebesar Rp7,27 triliun, kini sisa anggaran yang tersedia Rp26,2 triliun.
 
Mendikdasmen Abdul Mu'ti memberikan paparan terkait hal tersebut dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI pada Rabu, 12 Februari 2025. Dalam raker tersebut, Mu'ti menjelaskan program yang terdampak efisiensi dan besaran efisiensi yang dilakukan.

Setelah paparan terkait efisiensi, Mu'ti melempar pantun. Ia mengisyaratkan efisiensi anggaran akan tetap menjamin kepentingan rakyat.
 
"Buah rambutan buah nanas, rasanya lezat banyak vitamin. Walau anggaran kita dipangkas, Insyaallah kepentingan rakyat tetap terjamin," ujarnya dikutip Kamis 13 Februari 2025.
 
Besaran penghematan di Kemendikdasmen mencapai Rp7,2 triliun. Banyak program dalam anggaran 2025 terdampak.
 
Baca juga: Anggaran Kemendikdasmen Dipangkas Rp7,2 Triliun, Program Wajib Belajar hingga Pelatihan Vokasi Dikorbankan

"Memang sangat banyak yang harus dikurangi, untuk semua program, tidak hanya satu program tertentu saja," kata Sekjen Kemendikdasmen, Suharti, dalam Raker Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 13 Februari 2025.
 
Suharti memaparkan program yang akan dilakukan penghematan, di antaranya program Wajib Belajar 13 tahun. "Program Wajib Belajar 13 tahun kita kurangi sedikit, Rp 324 miliar. Karena itu tempatnya Program Indonesia Pintar yang dibawah Sekjen," jelas dia.
 
Dengan begitu, program Wajib Belajar turun dari Rp10,3 trilun menjadi Rp9,9 triliun. Selanjutnya, program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran dipangkas sebesar Rp4,5 triliun, sehingga menjadi Rp13,1 triliun.
 
Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi mengalami penghematan besar. Pemangkasanya mencapai Rp1,06 triliun sehingga tersisa anggaran sekitar Rp132 miliar.
 
Selanjutnya, program Pembangunan Kebahasaan dan Kesastraan. Pemotongan anggaran sebesar Rp84 miliar sehingga tersisa Rp56 miliar.
 
"Program dukungan manajemen masih sangat banyak, kita punya 105 UPT, Adikbud di 19 negara dan sekolah Indonesia luar negeri itu penghematan Rp1,2 triliun," beber Suharti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan