Nurina mengatakan peran orang tua sangat penting mengatasi perundungan dan kekerasan seksual. Dia menekankan peran orang tua bukan cuma soal menjalankan tugas, tapi bagian dari seni.
"Melainkan sebuah seni yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap peran tersebut agar siap menjalaninya," kata Nurina dalam Instagram @bgpbali dikutip Selasa, 19 Maret 2024.
Nurina mengimbau orang tua mampu mendeteksi karakteristik atau ciri dari perilaku perundungan. Hal itu agar potensi perundungan bisa lebih ditekan.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, menegaskan kasus kekerasan dan perundungan atau bullying masih menghantui anak. Bahkan angkanya berada di atas 30 persen.
Dia memerinci berbagai bentuk kekerasan hingga perundungan yang dapat terjadi pada anak. "Berdasarkan Asesmen Nasional (AN) 2022 sebanyak 34,51 persen peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual," beber Nunuk.
Selain itu, terdapat 26,9 persen peserta didik berpotensi mengalami hukuman fisik. Kemudian, 36,31 persen peserta didik berpotensi mengalami perundungan.
Baca juga: Nadiem Sebut Seluruh Kepsek Bertanggung Jawab Atas Perundungan di Sekolahnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News