Opu Daeng Risadju. DOK Ditsmp Kemdikbud
Opu Daeng Risadju. DOK Ditsmp Kemdikbud

Mengenal Opu Daeng Risadju, Pejuang Perempuan yang Tak Kenal Kata Menyerah

Renatha Swasty • 19 April 2024 16:04
Jakarta: Kemerdekaan Indonesia dicapai oleh perjuangan banyak tokoh dan masyarakat. Salah satunya, Opu Daeng Risaju.
 
Dia adalah wanita bangsawan yang memiliki peran penting dalam perjuangan politik dan sosial di Sulawesi Selatan. Opu Daeng Risaju menghadapi berbagai rintangan dengan keberanian dan keteguhannya. Yuk kita kenalan lebih jauh dengan Opu Daeng Risaju dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud:
 
Opu Daeng Risaju, lahir di Palopo Luwu pada 1880 dengan nama Famajjah. Dia adalah seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan.

Kehidupannya penuh dengan tantangan dan perjuangan. Hal itu memberikan inspirasi bagi masyarakat di Tanah Air.
 
Opu Daeng Risaju lahir dari keluarga bangsawan dengan ayah bernama Muhammad Abdullah To Bareseng dan ibu bernama Opu Daeng Mawellu. Keturunan langsung dari Raja Bone ke-22, La Temmasonge Matimoeri Malimongeng.
 
Ini memberikan Opu Daeng Risaju kedudukan terhormat dalam masyarakat Luwu. Gelar 'Opu' yang disandangnya menunjukkan status kebangsawanan yang diberikan kepada seseorang setelah menikah atau menduduki jabatan dalam birokrasi kerajaan.
 
Meskipun tidak mengikuti pendidikan formal, Opu Daeng Risaju mendapat pendidikan agama sejak kecil. Termasuk, mempelajari Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama lainnya dari beberapa guru agama dan ulama di Sabang Paru, Luwu.
 
Keterbatasan akses pendidikan pada masa itu tidak menghalangi semangatnya untuk belajar dan berkembang.
 
Pada 1905, ketika Belanda melakukan ekspedisi terhadap kerajaan di Sulawesi Selatan, Opu Daeng Risaju dan suaminya pindah ke Pare-pare. Dia aktif dalam Partai Syarekat Islam Indonesia (PSII), sebuah organisasi politik yang berjuang melawan penjajahan.
 
Keterlibatannya dalam PSII membuktikan keberaniannya menentang penindasan, bahkan menjadi wanita pertama di Indonesia yang memimpin partai politik Islam.
 
Aktivitas politik Opu Daeng Risaju tidak luput dari perlawanan, baik dari pihak Belanda maupun keluarga sendiri. Dia pernah dihadapkan pada tekanan berat, termasuk hukuman fisik seperti menjadi tuli karena ditembak di dekat telinganya.
 
Namun, Opu Daeng Risaju tetap teguh dalam perjuangannya. Setelah Indonesia merdeka, Opu Daeng Risaju hidup sederhana di Parepare bersama anaknya.
 
Pada 1964, ia meninggal dunia dan dimakamkan di kompleks makam raja-raja Lakkoe di Palopo. Pengabdiannya terhadap perjuangan kemerdekaan tidak pernah dilupakan.
 
Pada 2006, Opu Daeng Risaju diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Kisah perjuangan Opu Daeng Risaju adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia, terutama perempuan untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi rintangan dan mengejar cita-cita.
 
Baca juga: Mengenal Maria Walanda Maramis, Pahlawan Pejuang Hak Politik Perempuan dari Minahasa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan