"Kami juga menyiapkan pemeriksaan lab dan penyakit menahun bagi para guru," kata Ketua DAS, dr Herry Nursetiyanto, melalui keterangan tertulis yang diterima Senin, 26 Februari 2024.
Pemeriksaan dan pengobatan untuk guru ini dilaksanakan dalam acara bertajuk DAS Caring and Sharing (DAS CS). Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 25 Februari 2024, ini untuk memperingati ulang tahun ke-2 DAS.
Sejumlah ruang kelas diubah menjadi semacam klinik. Di halaman sekolah juga siap mobil ambulan. Ada juga mobile dental service untuk pemeriksaan gigi.
Selain memberi fasilitas pengobatan, DAS juga menggelar seminar awam di Sasana Krida dengan pembicara Ketua DAS dr Herry Nursetiyanto (Smandel 1986) bertema Sindrom Metabolik; dan dr Karina Kalani Firdaus (Alumni Smandel 2009) yang membahas Mengenali DNA Mengelola Stres.
Baca:7 Pendekatan Kemenkes Terkait Deteksi Dini dan Perluas Layanan Tuberkulosis |
Para guru mengapresiasi layanan kesehatan gratis dari para dokter alumni ini. Para dokter ini sudah bekerja di sejumlah rumah sakit dan klinik di Jabodetabek dan kota lain.
"Saya senang sekali bisa memeriksakan kesehatan secara menyeluruh. Bukan hanya gratis, yang melayani adalah dokter yang dulu murid kami," ujar Suwarno, mantan guru olahraga yang kini tinggal di Sukabumi, Jawa Barat.
Mitra Susanti, guru SMAN 8 lainnya, senang dengan aksi sosial yang dilakukan para dokter alumni ini. "Alhamdulillah hasil seluruh pemerksaan saya baik, kecuali tensi darah yang masih tinggi," kata Mitra.
Ratusan dokter tergabung di DAS
Ketua DAS dr Herry Nursetiyanto mengatakan anggota DAS saat ini tercatat lebih dari 500 dokter. Termasuk di dalamnya profesor dan doktor di bidang kedokteran dan kedokteran gigi dengan beberapa disiplin keahlian.Herry mengatakan kegiatan ini juga untuk mengampanyekan deteksi dini dan pencegahan penyakit kronik dan penyakit katastropik.
Penyakit kronik adalah penyakit yang diderita dalam kurun waktu lama. Sedangkan penyakit katastropik adalah penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar serta proses yang lama.
"Akan lebih baik hasilnya apabila dapat terdeteksi lebih dini dan diobati segera dengan optimal, sehingga dapat dicegah komplikasinya menjadi lebih berat," kata Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News