Siswa tengah belajar di dalam kelas. Foto: BKHM
Siswa tengah belajar di dalam kelas. Foto: BKHM

Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak BKKBN Jawab Ancaman 28% Fatherless di Indonesia

Citra Larasati • 16 Desember 2025 14:53
Jakarta: Fenomena fatherless atau ketiadaan peran ayah semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2025 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka fatherless di Indonesia mencapai 25,8%. Artinya, sekitar 1 dari 4 anak tumbuh tanpa kehadiran ayah yang utuh, baik secara fisik maupun emosional.
 
Apa sebenarnya fatherless? Kondisi ini tidak hanya berarti ayah tidak tinggal serumah, tetapi lebih pada minimnya keterlibatan, perhatian, dan kedekatan emosional ayah dalam proses tumbuh kembang anak.

Dampak Fatherless yang Mengancam Masa Depan Anak

Mengutip laman Halodoc dan WHO, ketiadaan figur ayah dapat mengguncang fondasi keluarga yang seharusnya suportif. Dampaknya merambat ke berbagai aspek kehidupan anak:
 
Dampak Emosional: Anak berisiko tinggi merasa tidak aman, cemas, sedih berkepanjangan, memiliki harga diri rendah, dan sulit mengelola emosi. Dukungan psikologis seperti konseling seringkali dibutuhkan.

Dampak Kognitif: Potensi kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, dan munculnya masalah perilaku di sekolah mengintai. Meski demikian, dukungan kuat dari ibu, wali, serta lingkungan pendidikan yang baik dapat meminimalkan risiko ini.
 
Dampak Sosial: Anak mungkin kesulitan membangun pertemanan sehat, cenderung agresif atau menarik diri, dan lebih rentan terjerumus dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Gerakan GEMAR: Solusi Konkret dari BKKBN

Menanggapi isu krusial ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, melalui akun Instagram @kemendukbangga_bkkbnjateng, meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR).
 
Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) ini dirancang untuk mendorong keterlibatan ayah secara nyata. Tujuannya adalah memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan sejak dini. Kehadiran ayah di momen penting seperti pengambilan rapor diharapkan mampu membangun kedekatan emosional, yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan anak dalam belajar.
 
World Health Organization (WHO) menegaskan, keluarga yang penuh kasih sayang adalah pondasi utama kesehatan mental dan perkembangan anak. Gerakan GEMAR hadir untuk memperkuat pondasi tersebut dengan mengajak para ayah mengambil peran aktif.
 
Yuk, para ayah, lawan fenomena fatherless dengan terlibat langsung! Mulailah dari hal sederhana seperti mengikuti Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR). Kehadiran dan perhatian Anda merupakan investasi terbesar bagi tumbuh kembang dan kebahagiaan anak di masa depan. (Syifa Putri Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan