Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Paschalis Laksono. DOK YouTube Metro TV
Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Paschalis Laksono. DOK YouTube Metro TV

Guru Besar UGM Tegaskan Kritik ke Jokowi Bukan Karena Mendekati Pencoblosan

Ilham Pratama Putra • 09 Februari 2024 10:35
Jakarta: Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Paschalis Laksono mengungkapkan petisi Bulaksumur lahir melalui proses panjang. Petisi ditujukan untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah keluar dari koridor demokrasi.
 
"Lahirnya petisi itu melalui proses panjang di kampus, dengan riset dan analitik yang serius menyangkut nilai-nilai Pancasila," kata Paschalis dalam program Kontroversi melalui YouTube Metro TV dikutip Jumat, 9 Februari 2024.
 
Paschalis menyebut sudah banyak nilai Pancasila yang ditinggalkan Jokowi dalam praktik kenegaraan. Sehingga, beberapa masalah terkristalisasi dan kemudian lahirlah petisi tersebut.

"Bukan karena mendekati pencoblosan, tapi ini kemudian menemukan konteksnya karena kesejajaran waktu," tegas dia.
 
Dia menuturkan pihaknya melihat ada persoalan Pancasila yang tidak dijalankan dan bersamaan pada situasi Pemilu 2024. Paschalis mengungkapkan pemicu terbesar petisi ini karena ada seorang pemuda di Gunung Kidul yang mengalami persekusi karena membentangkan spanduk Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo saat kehadiran Jokowi.
 
"Itu membuat meradangnya sivitas akademika di UGM. Sebetulnya, semua menangis sedih terharu, kok bisa ini terjadi," tutur dia.
 
Baca juga: Akademisi dan Alumni UGM 'Tegur' Jokowi Lewat Petisi Bulaksumur, Ini Isinya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan