Hal ini bisa membuat mahasiswa tidak mampu kesulitan mendapatkan pendidikan tinggi. Terlebih, bila program bantuan pemerintah melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tak tepat sasaran.
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih menyebut mahasiswa perlu jujur. Utamanya, dalam memberikan informasi kemampuan ekonomi.
"Agar semua jujur saja itu agar enggak ada masalah, yang miskin ngakulah miskin, yang kaya ngakulah kaya selesai," kata Nasih ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.
Sehingga siswa miskin bisa mendapatkan UKT semestinya. Selain itu, penerima KIP-K juga tepat sasaran.
"Kalau itu dilakukan kawan-kawan yang mohon maaf, miskin dan belum dapat KIP kuliah dijamin akan mendapat UKT 1 dan 2 yang itu hanya Rp500 ribu sama Rp1 juta," jelas dia.
Mantan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) itu menyebut tak ada satu pun rektor di PTN yang ingin mempersulit mahasiswa. Terpenting, pengelolaan biaya pendidikan dilakukan transparan dan akuntabel.
"Saya yakin kawan-kawan rektor tidak ada yang berminat untuk menyusahkan siapa pun. Asal semua jujur, yang miskin, dicatat dengan sebaik-baiknya juga akan mendapatkan kemudahan-kemudahan," tutur Nasih.
Baca juga: Penerima KIP-K Tak Tepat Sasaran, Pakar Kebijakan Publik Unair Sebut Perlu Lembaga Pengawas Khusus |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News