“Para guru saya harap tidak patah semangat. Saya yakin para guru di Sulteng mampu memompa semangat murid-murid untuk belajar dan melompat lebih tinggi menggapai cita-cita,” kata Muhadjir dalam siaran persnya di Jakarta, Senin, 19 November 2018.
Pemulihan proses belajar mengajar di sekolah pascabencana, kata Mendikbud, tidak terlepas dari peran guru. Namun, tak sedikit guru yang juga mengalami dampak bencana. "Tunjangan salah satunya untuk meringankan beban guru."
Baca: Palu Baru Disiapkan
Muhadjir kembali mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kunjungan kerja kali ini dilakukan untuk memastikan percepatan pemulihan kegiatan belajar mengajar di provinsi tersebut.
Pemerintah ingin kebangkitan anak-anak Sulteng dapat menjadi lebih hebat, terutama untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah. “Kita ingin kebangkitan Sulteng ini lebih cepat, khususnya untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah. Komitmen ini dengan didukung oleh berbagai pihak terkait pemulihan kembali pendidikan di Sulteng semakin menguatkan keyakinan bahwa anak-anak Sulteng akan bangkit lebih hebat,” tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Selain itu, Mendikbud memberikan bantuan 40.000 alat-alat sekolah (School Kit) yang terdiri dari tas, seragam sekolah, dan alat tulis. Pendistribusian alat sekolah tersebut akan dibagikan sesuai dengan jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB).
Kemendikbud juga telah mengupayakan pembangunan kelas darurat di 200 titik yang dapat menampung 400 ruang kelas. Pembangunan kelas darurat juga diupayakan oleh UNICEF dengan memberikan 450 tenda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News