"Ini karena daerah banjir, kebetulan sekolah ini di daerah cekungan. Sehingga ini tempat aliran seluruh air dari berbagai penjuru masuk wilayah ini. Tadi saya sudah minta kementerian PUPR untuk segera datang cek langsung dan kita tata lebih menyeluruh," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Oktober 2022.
Dia juga meminta pihak Kementerian Agama sebagai penyelenggara madrasah membenahi dan merenovasi bangunan sekolah. Hal itu agar bisa lebih layak menampung murid-murid yang lebih banyak.
"Saya kira tempat ini harus ditangani lebih utuh, termasuk bagaimana supaya tidak menjadi langganan genangan air," tutur dia.
Muhadjir juga akan mengoordinasikan pihak Kemenag dan Pemda DKI untuk perbaikan sekolah. Termasuk, mengusahakan membuka lahan sebelah sekolah yang merupakan milik Pemda DKI.
"Saya akan koordinasikan dengan Pak Dirjen, bersama Pemda DKI, yang ada tanahnya Pemda DKI di sebelah ini mungkin bisa kita nego untuk bisa kita gunakan lebih. Agar lahan ini yang sempit bisa diperluas. Kemudian bangunan ini juga sudah cukup tua, sejak 1997. Sudah waktunya untuk dibenahi secara lebih menyeluruh," ujar dia.
Sebelumnya, tiga siswa meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka akibat tertimpa tembok roboh. Tembok roboh setelah terkena luapan banjir.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan santunan Rp15 juta untuk korban meninggal dan Rp5 Juta untuk korban luka dan paket sembako senilai Rp300 ribu untuk korban meninggal dunia dan luka-luka. Sementara itu, Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (DSKK) memberikan santunan Rp10 juta kepada korban meninggal dunia.
Baca juga: 3 Siswa MTsN 19 Jaksel Tewas Tertimpa Tembok, KPAI Tekankan Pentingnya SOP Penanganan Bencana di Sekolah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News